Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Video Clip Iclik Cinta Berlatar Perpusnas Bung Karno yang Picu Protes Masyarakat

Kompas.com, 10 Maret 2025, 13:14 WIB
Asip Agus Hasani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sebuah video clip lagu berjudul “Iclik Cinta” berirama R&B diunggah di akun platform YouTube “Mala Agatha Official” pada 19 Februari 2025.

Video clip itu menampilkan dua penyanyi perempuan yang menari di belakang alat musik keyboard dengan latar belakang Gedung Perpustakaan Nasional Proklamator Bung Karno (Perpusnas Bung Karno) yang lokasinya berdampingan dengan Kompleks Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.

Dua penyanyi perempuan itu diketahui memiliki nama panggung Mala Agatha dan Icha Cellow.

Unggahan tersebut segera memicu kontroversi di kalangan netizen yang menganggap isi lagu dan lokasi pengambilan video tidak bersesuaian.

Baca juga: Jadi Jurkam di Blitar, Kaesang Ziarah ke Makam Bung Karno

Sebagian yang lain bahkan menganggap pembuatan video tersebut telah melecehkan nama besar Presiden Pertama RI, Soekarno (Bung Karno).

Kata “iclik” adalah bahasa Jawa slang yang berarti “bersetubuh” atau “persetubuhan”.

Staf Humas Perpusnas Bung Karno, Ardha Bryan mengatakan, pihaknya telah mengundang penanggung jawab pembuat video clip tersebut dan memintanya untuk menurunkan (take down) video tersebut dari semua platform media sosial, terutama YouTube.

“Hari Sabtu, 8 Maret 2025, lalu, kami undang Mas Willy selaku penanggung jawab video pada mediasi yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Pemkot Blitar dan unsur ormas,” ujar Bryan saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (10/3/2025).

“Bu Kepala (Perpusnas Bung Karno) tegas meminta agar video yang diambil di lingkungan Perpusnas untuk di-‘take down’ dari seluruh platform media sosial dalam 2x24 jam,” katanya. 

Selain itu, kata dia, pihaknya meminta agar pembuat video clip membuat video permintaan maaf secara terbuka di beberapa platform media sosial.

Baca juga: Jelang Pergantian Presiden, Megawati Tugaskan Hasto Ziarah Makam Bung Karno

Menurut Bryan, berdasarkan pemantauan pihaknya, video clip tersebut kini telah dihapus dari sejumlah akun media sosial, khususnya akun “Mala Agatha Official” di platform YouTube.

Begitu juga dengan permintaan maaf yang dituntut pun sudah diunggah di sejumlah akun media sosial.

Ia mengatakan bahwa pihak Perpusnas Bung Karno menyadari kebebasan seniman dalam membuat lagu, tetapi pilihan lokasi pengambilan video dinilai tidak tepat dengan isi lagu.

“Kami melihat bahwa lagu dengan isi seperti itu, apalagi menggunakan kata-kata vulgar, video clip-nya dibuat di sini,” ujarnya.

Bryan mengatakan, lokasi pengambilan video clip tersebut adalah di amphitheatre yang ada di sisi barat Gedung Perpusnas Bung Karno.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau