LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Minggu (9/3/2025).
Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak pukul 00.00 WIB, Gunung Semeru mengalami enam kali erupsi.
Beberapa erupsi yang menonjol di antaranya terjadi pada pukul 07.26 WIB.
Kolom abu teramati berintensitas sedang membubung setinggi 1.300 meter mengarah ke selatan.
Baca juga: Gunung Semeru Alami Erupsi 9 Kali, Semburkan Asap Setinggi 1.200 Meter
Sejam sebelumnya, erupsi dengan tinggi kolom 900 meter juga terjadi pada pukul 06.24 WIB.
Letusan dengan intensitas sedang itu juga mengarah ke selatan.
Selain dua erupsi tersebut, terdapat empat kali erupsi lainnya dengan ketinggian kolom abu antara 300-500 meter di atas puncak kawah.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Minggu, 9 Maret 2025, pukul 07.26 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.300 meter di atas puncak," tulis petugas PPGA Semeru, Liswanto, dalam keterangan tertulis, Minggu (9/3/2025).
Baca juga: 7 Pendaki Ilegal Di-blacklist Selama 5 Tahun untuk Pendakian Gunung Semeru
Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir atau pada Sabtu (8/3/2025) sejak pukul 00.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru mencatat terjadi erupsi berupa letusan sebanyak 55 kali.
Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau Waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Baca juga: Saat Warga di Lumajang Naik Ekskavator untuk Seberangi Aliran Lahar Semeru...
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang