Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurma Medjool dengan Harga Rp 1,3 Juta Menjadi Takjil Mewah Favorit Saat Ramadhan

Kompas.com, 8 Maret 2025, 15:35 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan identik dengan kurma sebagai hidangan berbuka puasa.

Buah yang disebutkan dalam banyak hadis ini tidak hanya menjadi sunah dalam Islam, tetapi juga memiliki nilai gizi tinggi, sehingga semakin diminati.

Baca juga: Kurma, Simbol Berkah Ramadhan yang Tak Lekang oleh Waktu

Di antara berbagai jenis kurma yang tersedia di pasaran, Kurma Medjool menjadi salah satu varian yang paling dicari, terutama oleh para penikmat kurma sejati.

Salah satu alasan mengapa Kurma Medjool begitu diminati adalah teksturnya yang lembut dan empuk, berbeda dari jenis kurma lainnya.

Rasa manisnya yang memiliki sentuhan karamel khas juga menambah kenikmatan saat dikonsumsi.

Jika dibandingkan dengan jenis kurma lainnya, ukuran Kurma Medjool jauh lebih besar, sekitar tiga hingga empat kali lipat dari kurma biasa.

Baca juga: Lika-liku Berjualan Kurma di Kota Malang: Ada yang Kalah Saing dengan Online, Ada Juga yang Tetap Ramai

Dengan warna gelap dan tekstur kenyal, kurma ini menawarkan daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya.

"Kurma Medjool ini banyak dicari orang yang mengerti kurma karena secara tekstur lebih lembut dan rasanya juga lebih berbeda dibandingkan yang lain."

"Ini termasuk dalam kategori kurma basah, ukurannya 3-4 kali lipat dari yang umum. Hampir tiap hari pasti laku," ujar Said Riyadi, Head of Marketing Lawang Agung Surabaya, kepada Kompas.com, Sabtu (8/3/2024) siang.

Kurma Medjool menjadi salah satu kurma premium yang paling dicari karena teksturnya yang lembut dan empuk, berbeda dengan kurma pada umumnya. engan memiliki rasa manis dengan ukuran lebih besar, sekitar tiga hingga empat kali lipat dari kurma biasa. KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Kurma Medjool menjadi salah satu kurma premium yang paling dicari karena teksturnya yang lembut dan empuk, berbeda dengan kurma pada umumnya. engan memiliki rasa manis dengan ukuran lebih besar, sekitar tiga hingga empat kali lipat dari kurma biasa.

Lebih dari sekadar kudapan lezat, Kurma Medjool juga menyimpan banyak manfaat kesehatan.

Kandungan seratnya membantu sistem pencernaan, sementara energinya yang tinggi menjadikannya pilihan sempurna sebagai takjil yang mengenyangkan saat berbuka puasa.

Dengan kandungan nutrisinya yang tinggi dan rasa manis alami yang menggoda, Kurma Medjool juga menjadi alternatif camilan sehat bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula buatan.

Kurma Medjool yang dijual oleh Lawang Agung memiliki sertifikasi resmi dari Kedutaan Besar Palestina, sehingga keaslian dan kualitasnya terjamin.

Baca juga: Resep Takjil Berbahan Kurma, Enak dan Menyegarkan

Harga untuk ukuran 5 kg mencapai Rp 1.361.000, menjadikannya salah satu kurma premium di pasaran.

Meski harganya lebih tinggi dibandingkan jenis lain, pecinta kurma sejati tetap memburunya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau