SURABAYA, KOMPAS.com - Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Surabaya selama ramadhan diganti dengan makanan kering yang tidak mudah basi.
Pantauan Kompas.com, para pengurus sekolah sudah menyambut kedatangan menu MBG di halaman sekolah pada Kamis (6/3/2025).
Lalu, menu makanan yang tersedia mulai dari telur puyuh, jeruk, kurma, biskuit, dan susu dikemas dalam tiap-tiap tas kain.
Sekitar pukul 09.45 WIB, perwakilan siswa dari masing-masing kelas kemudian menerima tas-tas tersebut untuk dibagikan kepada semua siswa.
Baca juga: MBG Saat Ramadhan di Yogyakarta, Siswa Dapat Telur, Kurma, Susu dan Biskuit
Kemudian, siswa akan membawa pulang makanan yang didapat, sedangkan tas kain wajib dikembalikan kepada pihak sekolah sebelum jam pulang.
Koordinator MBG SMP Negeri 13 Surabaya Agus Suparno mengatakan, pihaknya akan terus memastikan pemenuhan gizi yang seimbang meskipun menu paket MBG selama Ramadhan diganti menjadi makanan kering.
Baca juga: MBG di Palembang Saat Ramadhan, Dibagikan Sebelum Jam Pelajaran untuk Dibawa Pulang
"Untuk menu setiap harinya akan kita variasi, tapi tetap dalam bentuk paket kering agar tidak mudah basi. Misalnya nanti buahnya akan diganti pisang, atau susunya yang diganti, dan lain sebagainya," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (6/3/2025).
Agus menuturkan, pihak sekolah menerima sejumlah 297 paket MBG setiap hari. Menu itu dibawa pulang oleh siswa untuk dijadikan menu berbuka puasa di rumah.
"Paket MBG ini tetap kami bagikan secara merata kepada anak-anak yang puasa maupun tidak karena itu hak setiap siswa," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga akan tetap terbuka untuk menerima saran dan masukan dari siswa terkait menu MBG yang tersedia selama Ramadhan ini.
"Menu kami ini memang mengikuti dari pihak penyedia, tapi kami tetap menerima masukan dan saran anak-anak karena terkadang ada menu tertentu yang mereka enggak suka atau alergi," ucapnya.
Siswa kelas 7, Elva mengaku senang karena dia tetap menerima MBG meskipun sedang berpuasa.
"Menunya enak-enak, apalagi aku paling suka ada susunya," ungkapnya.
Dia tidak ingin program MBG ini dihentikan. Sebab, makanan yang diberikan bisa digunakan sebagai buka bersama di rumah.
"Nanti untuk takjil atau buka sama orang tua di rumah," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang