SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Aspirasi Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, mencatat sebanyak 24 pengaduan dari warga pada hari pertama peresmiannya, Selasa (4/3/2025).
Dari jumlah tersebut, enam pengaduan mendapat prioritas untuk ditindaklanjuti secara intensif.
"Dari 24 pengaduan yang masuk, kami telah menyortir enam kasus yang memerlukan penanganan khusus dan tindak lanjut segera," kata bagian notulensi Cak Armuji yang berlokasi di Jalan Wali Kota Mustajab No. 78, Surabaya.
Baca juga: Peradi dan Rumah Aspirasi Cak Ji Beri Bantuan Hukum Gratis bagi Warga Surabaya
Enam kasus prioritas tersebut didominasi oleh permasalahan pertanahan dan penipuan jual beli rumah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa penyelesaian.
"Ada warga yang sudah berjuang selama lima tahun untuk menyelesaikan sengketa tanahnya. Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut," tegas Cak Ji, sapaan akrab Armuji.
Baca juga: Cak Armuji Tanggapi Keluhan Warga di Rumah Aspirasi
Salah satu kasus yang mendapat perhatian khusus adalah pengaduan Bu Is, warga Klampis Ngasem, yang menjadi korban penipuan jual beli rumah dengan kerugian mencapai Rp 800 juta lebih.
"Saya sudah enggak ada apa-apa lagi. Enggak mendapat apa-apa. Alhamdulillah Pak Armuji langsung merespons dan menghubungkan saya dengan tim hukum," ujar Sulistyowati.
Cak Armuji menegaskan bahwa enam kasus prioritas ini akan ditangani oleh tim khusus yang terdiri dari perwakilan dinas terkait dan advokat dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).
"Kami menargetkan dalam waktu dekat, kasus-kasus ini sudah ada progres yang signifikan. Warga sudah terlalu lama menunggu," tambahnya.
Sementara itu, 18 pengaduan lainnya tetap akan diproses melalui mekanisme reguler dengan koordinasi bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang