SIDOARJO, KOMPAS.com – Ratusan warga di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, terpaksa mengungsi akibat banjir yang merendam wilayah tersebut.
Ketinggian air di Desa Tempel mencapai hampir 1 meter sejak Rabu (26/2/2025), memaksa warga mencari tempat yang lebih aman.
“Ada 22 kepala keluarga (KK) dari Desa Tempel yang masih mengungsi,” kata Mustain, Kepala Desa Tempel, kepada Kompas.com, Kamis (27/2/2025).
Ratusan warga tersebut telah dievakuasi ke dua lokasi pengungsian, yaitu Dusun Bakalan (10 KK) dan Masjid Baitul Islam Dongol (12 KK).
Baca juga: Sejumlah Titik di Sidoarjo Terendam Banjir
Di Desa Tempel, yang menjadi titik terparah, terdapat 60 rumah terdampak di RT 05 RW 02 serta 195 rumah di RT 02-03 RW 03.
Meski ketinggian air belum sepenuhnya surut, Mustain menegaskan bahwa saat ini ketinggian banjir mulai berkurang dibandingkan sebelumnya.
“Sudah menurun, tapi belum surut. Sekarang di bawah 50 sentimeter karena hari ini tidak hujan,” tambahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo telah mendirikan tenda pengungsian berukuran 6x12 meter dan 4x4 meter.
“Kami juga menyediakan makanan siap saji untuk warga terdampak,” imbuh Mustain.
Meskipun ketinggian air mulai menurun, potensi banjir susulan tetap ada jika hujan kembali mengguyur.
“Kalau hari ini tidak hujan, bisa longgar karena hari ini ketinggian air laut paling tinggi,” bebernya.
Baca juga: Banjir Gresik, 113 Warga Mengungsi di Masjid dan Balai Desa
Mustain menjelaskan bahwa penyebab banjir di Kecamatan Krian dan Taman adalah curah hujan yang tinggi yang mengguyur secara merata selama berjam-jam.
Sungai Kalimas tidak mampu menampung debit air, sehingga meluap ke pemukiman warga, mengakibatkan ribuan rumah terendam di sejumlah wilayah.
Selain Krian dan Taman, banjir juga melanda wilayah lain di Sidoarjo seperti Tanggulangin, Candi, Porong, Jabon, Sidoarjo, Krembung, dan Tulangan.
“Kalau banjir di Tanggulangin dan Porong itu karena curah hujan tinggi ditambah pasang air laut,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang