SURABAYA, KOMPAS.com - Pengelola Makam Ngagel Rejo di Kecamatan Gubeng, Surabaya, mengungkapkan bahwa mereka pernah terlibat konflik dengan pengemis musiman yang memenuhi area makam menjelang Ramadhan.
Rudi Hartono, Kepala Pengelola Makam Ngagel Rejo, menjelaskan bahwa keberadaan pengemis ini hanya terjadi saat menjelang Ramadhan.
"(Pengemis musiman) warga sini dan ada yang luar. Ini momennya setahun sekali, tapi kalau momennya sudah habis sudah bersih," ungkap Rudi saat ditemui di kantornya pada Kamis (27/2/2025).
Baca juga: Pengemis di Surabaya Meningkat Saat Ramadan, Satpol PP Disebar
Rudi mengaku telah menerima imbauan untuk menertibkan para pengemis musiman tersebut, karena keberadaan mereka mengganggu para peziarah yang datang mengunjungi makam keluarga.
"Sudah (mengimbau), kami sudah keliling kasih larangan. Sebenarnya enggak boleh (mengemis), soalnya kan momen setahun sekali banyak peziarah lah itu mengganggu," ujarnya.
Ia juga menceritakan bahwa sempat terjadi pertengkaran dengan beberapa pengemis musiman ketika ia meminta mereka pergi.
"Kami sudah berusaha (melarang) sampai bertengkar sama (pengemis) yang sudah tua-tua. Tapi bagaimana kami juga punya orang tua, kalau kasar terus bagaimana, enggak enak," ujar Rudi.
Baca juga: Pengemis Hasilkan Rp 40 Juta di Kediri, Pemkot Ingatkan Masyarakat Bijak Beri Bantuan
Sebagai langkah terakhir, Rudi meminta bantuan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk meminta para pengemis meninggalkan makam.
Meskipun demikian, pengemis tersebut tetap kembali setelah petugas pergi.
"Terkadang kalau ada Satpol PP ya pengemis musimannya pergi, kalau enggak ada (petugas) ya datang lagi, yang di luar juga. Pokoknya hampir setiap hari kejar-kejaran terus," tutup Rudi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang