Mulai dari berkarier menjadi Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Banyuwangi, Anggota Dewan Penasehat Dharma Wanita Persatuan, dan Ketua Yayasan Kesejahteraan dan Pendidikan Tuna Indra (YKPTI) Banyuwangi.
Ipuk juga pernah menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Banyuwangi, Bunda PAUD Banyuwangi, Penasihat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Banyuwangi, serta Penasehat Ikatan Wanita Pengusaha (Iwapi) Banyuwangi.
Kemudian, dia menjalani tugas sebagai Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Banyuwangi, Anggota Divisi Peningkatan Partisipasi dan Kesadaran Masyarakat-Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Banyuwangi, serta Anggota Majelis Pembimbing Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Banyuwangi.
Pada masa kepemimpinannya, Banyuwangi meraih berbagai penghargaan, dan berkat prestasinya, magister manajemen dan kebijakan publik Universitas Airlangga itu mendapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha pada tahun 2024.
Pada periode kedua pemerintahannya, Ipuk Fiestiandani yang sebelumnya berpasangan dengan Sugirah, kini menggandeng wakil baru, Mujiono.
Nama Mujiono sangat familiar di pemerintahan Banyuwangi. Sebab, putra daerah kelahiran 15 September 1966 itu memiliki karier yang cemerlang sebagai birokrat.
Sebelum maju di Pilkada Banyuwangi bersama Ipuk, dia menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi sejak tahun 2017 pada masa kepemimpinan Abdullah Azwar Anas.
Mujiono mengawali pendidikan di MI Negeri Kebonsari lulus pada tahun 1980, dilanjutkan dengan mengenyam pendidikan di MTs Negeri Srono, kemudian SMAN 2 Banyuwangi.
Baca juga: Profil Ipuk-Muji dan Ali Makki-Ali Ruchi pada Pilkada Banyuwangi
Dia meraih gelar insinyur dengan menempuh pendidikan S1 di Universitas Merdeka Malang, dan magister di Untag 1945 Surabaya tahun 2002.
Pada tahun 2007, Mujiono menjabat sebagai Kepala Bidang Fisik dan Prasarana di Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi.
Mujiono kemudian berpindah dan menggeluti bidang infrastruktur dengan menjalani karier di Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, hingga akhirnya diangkat menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi.
Dia banyak terlibat di berbagai program pemerintah Banyuwangi, mulai dari Bandara Banyuwangi yang menuai prestasi, mal pelayanan publik yang terintegrasi dengan aplikasi smart kampung.
Aplikasi yang digunakan untuk pelayanan publik terkait kependudukan, bantuan sosial, pendidikan, hingga kesehatan yang membuatnya diganjar berbagai penghargaan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang