PASURUAN, KOMPAS.com - Petugas pemadam kebakaran (Damkar) dari BPBD Kota Pasuruan mendatangi SD Negeri Krampayangan pada Selasa (04/02/2025) untuk mengatasi masalah ulat bulu yang bermunculan di area sekolah.
Keberadaan ulat bulu tersebut telah mengganggu aktivitas siswa, terutama saat jam istirahat.
"Iya, ada laporan dari pihak sekolah karena khawatir akan keselamatan siswa. Maka tim kami langsung meluncur ke sekolah. Kasihan anak-anak," ujar Anang Sururin, Kasi Kedaruratan BPBD Kota Pasuruan.
Baca juga: Ulat Bulu Serbu Sekolah di Madiun, 10 Siswa Dipulangkan
Sebanyak enam personel damkar dikerahkan untuk mengendalikan ribuan ekor ulat bulu yang hidup liar di pohon mangga.
Ulat-ulat tersebut terlihat bergerombol dan menempel di bagian bawah hingga bagian atas pohon.
Beberapa di antaranya bahkan terjatuh ke halaman sekolah akibat tiupan angin kencang.
"Tadi petugas menyemprot dengan api, soalnya nggak habis-habis," tambah Anang.
Proses pengendalian ulat bulu dilakukan dengan membakar ulat-ulat tersebut agar tidak menyebar lebih luas.
Baca juga: Ratusan Rumah di Kompleks Relokasi Penyintas Erupsi Semeru Diserang Ulat Bulu
Selain itu, petugas juga melakukan asesmen dan dokumentasi di lokasi untuk memastikan kondisi aman bagi siswa.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap serangan ulat bulu, terutama saat cuaca mulai berubah. Saat ini, angin mulai kencang dan hujan mulai jarang," ungkap Anang.
Sementara itu, Sunarman, Kepala Sekolah SD Negeri Krampayangan, mengaku lega karena ulat bulu telah berhasil dikendalikan.
Baca juga: Teror Ulat Bulu Hantui Warga Borobudur Magelang
Selama hampir sepekan, keberadaan ulat bulu membuat siswa merasa risau, terutama saat jam istirahat ketika ulat-ulat tersebut merambat di lantai halaman sekolah.
"Iya lega, ulat bulu sudah dimusnahkan petugas BPBD. Para siswa juga tidak lagi takut saat bermain di halaman. Rencananya, pohon mangga yang sudah tua itu kami usul untuk dipangkas atau dipotong," kata Sunarman.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang