BANYUWANGI, KOMPAS.com - Permintaan untuk mengevakuasi ular yang masuk ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi cukup tinggi seiring dengan musim hujan yang masih berlangsung.
Sepanjang Januari 2025, petugas damkar telah mengevakuasi 13 ular yang masuk rumah.
“Untuk laporan (evakuasi) ular yang masuk berjumlah 13 di bulan Januari,” kata Plt. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan, Jumat (31/1/2025).
Baca juga: BMKG Imbau Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan Banyuwangi Selatan
Yoppy mengatakan, selain kondisi musim penghujan yang menyebabkan ular mencari tempat berlindung yang kering dan aman, juga dipengaruhi kondisi lingkungan yang dekat dengan tanaman rimbun.
Menurutnya, tanaman yang rimbun menjadi tempat yang disukai ular untuk berdiam dan membangun sarang, serta berfungsi untuk menarik mangsa.
Baca juga: Kisah Unik Petugas Damkar Banyuwangi, dari Evakuasi Ular hingga Potong Cincin Pakai Benang
“Kondisi musim, dan kondisi lingkungan dekat dengan kebonan atau rimbunan serta tumpukan material seperti tumpukan kayu, barang-barang tak terpakai yang menjadi tempat persembunyian,” ujar Yoppy.
Yoppy berharap masyarakat melakukan berbagai tindakan pencegahan, termasuk memangkas rumput dan tanaman hingga bersih.
Staf Damkarmat Banyuwangi, Asnan mengatakan, pihaknya kerap menerima laporan dari masyarakat yang panik karena keberadaan ular.
“Kadang bunyi kresek-kresek di atas rumah sedikit, masyarakat langsung telepon damkar,” ujar Asnan.
Ketika menerima laporan, pihaknya langsung meluncur ke tempat kejadian dan menyusuri setiap titik yang ada di sekitar rumah pelapor untuk memastikan kecurigaan si pemilik rumah.
“Rata-rata, semua tim yang ada di lapangan, minimal ada satu (anggota) yang sudah dibekali khusus penanganan evakuasi ular,” tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang