Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot "Dapat Restu", Pedagang Setuju Pembangunan Total Pasar Besar Kota Malang

Kompas.com, 28 Januari 2025, 23:44 WIB
Nugraha Perdana,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Dua paguyuban Pasar Besar Kota Malang menyepakati dilakukan perbaikan atau pembangunan total di pasar tersebut. Artinya, Pemerintah Kota Malang pun mendapat restu untuk menjalankan rencana tersebut. 

Pasalnya, kondisi pasar dinilai sudah tidak layak, lantaran kerap terjadi banjir hingga terkesan kumuh, bahkan konstruksinya juga berbahaya pasca tiga kali kebakaran yang melanda.

Kedua paguyuban itu yakni Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hipama) dan Paguyuban Pedagang Pasar Besar Malang (P3BM).

Keduanya menyatakan mendukung rencana Pemkot Malang yang hendak memperbaiki Pasar Besar.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan, Pasar Besar merupakan ikon pusat perekonomian Kota Malang. Oleh sebab itu, pihaknya berencana membangun kembali Pasar Besar.

"Kondisi saat ini Pasar Besar memang sangat memprihatinkan. Ini dua paguyuban juga ingin ada pembangunan agar Pasar Besar jadi lebih baik," kata Eko, di Malang, Selasa (28/1/2025).

Baca juga: Rencana Revitalisasi Pasar Besar, Pj Wali Kota Malang Intensif Komunikasi dengan Kementerian PU

"Mendapat restu"

Pemkot Malang berencana membangun total pasar tersebut dengan perkiraan membutuhkan anggaran sebesar Rp 275 miliar.

Pemkot pun harus mendapat persetujuan pedagang sebelum melakukan pembangunan, yang merupakan syarat wajib.

"Saat ini, sudah 85 persen pedagang setuju Pasar Besar dilakukan pembangunan total. Sementara 15 persennya tetap kami berikan sosialisasi," kata Eko.

Menurut Eko, adanya penolakan sebagian pedagang atas rencana pembangunan pasar merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi di mana pun.

Pada umumnya, Eko menilai bahwa pedagang yang belum sepakat belum memahami tujuan penuh terkait rencana pembangunan total Pasar Besar Kota Malang.

Baca juga: DPRD Kota Malang Pastikan Revitalisasi Pasar Besar Tanpa Biaya

"Tentu kami akan terus memberikan informasi dan melakukan sosialisasi bahwa Pasar Besar perlu pembangunan total. Karena kondisi pasar ini sudah tidak layak," ungkap dia.

Audiensi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang dan DPRD Kota Malang bersama pedagang juga telah dilakukan pada Selasa ini.

"Saya pengurus P3BM untuk pembangunan Pasar Besar, kami setuju sepenuhnya," kata Rifan Yasin, Ketua P3BM.

Rifan berharap, proses perbaikan Pasar Besar Kota Malang nantinya bisa berjalan dengan aman dan lancar.

Menurut dia, para pedagang juga sudah banyak yang setuju dengan rencana perbaikan Pasar Besar.

"Pembangunannya nanti tidak ada pungutan biaya sepeser pun alias gratis. Lalu tak ada penambahan bedak maupun pengurangan luasan bedak pedagang," kata dia.

Baca juga: 5 Tempat Makan Legendaris di Pasar Besar Malang dan Sekitarnya

Sementara itu, Wakil Ketua Hipama, M. Sultan Akbar mengatakan, pihaknya juga setuju jika Pasar Besar Kota Malang akan diperbaiki secara total.

"Alasannya, Pasar Besar memang betul-betul tidak layak terutama di bagian dalam," kata dia.

Dia berharap, Pemkot Malang bisa menepati janjinya bahwa nanti 4.530 pedagang akan dikembalikan ke lapak semua setelah Pasar Besar diperbaiki.

"Dengan catatan tidak ada penambahan bedak, tidak ada pembayaran. Di penampungan (relokasi) juga gratis," kata dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau