Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arema Dikalahkan Persib, Lagu “Pecat Gomes” Berdengung di Stadion Soepriadi

Kompas.com, 24 Januari 2025, 21:55 WIB
Asip Agus Hasani,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sekitar 100-an pendukung Arema FC mendengungkan lagu-lagu berisi ejekan untuk pelatih baru mereka, usai klub berjuluk Singo Edan itu kalah saat menjamu Persib Bandung di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, dengan skor 1-3, Jumat (24/1/2025) sore.

Persis setelah laga dalam putaran kedua Liga 1 musim 2024-2025 itu berakhir, mereka berkumpul di seberang pintu utama Stadion Soepriadi dan mulai menyanyikan yel-yel serta lagu.

Isi yel-yel dan lagu itu berisi ungkapan kekecewaan atas kekalahan yang dialami klub pujaan mereka dengan iringan sebuah drum.

“Pecatlah Gomes. Pecatlah Gomes. Pecatlah Gomes sekarang juga. Sekarang juga. Sekarang juga,” demikian salah satu lirik lagu yang mereka nyanyikan merujuk pada pelatih baru Arema FC, Jose Manuel Gomes da Silva alias Ze Gomes.

Baca juga: Skor Arema FC Vs Persib 1-3, Hodak Bicara Pentingnya Bangkit Usai Kekalahan

Nyanyian berisi tuntutan agar Gomes dipecat sepertinya merupakan ungkapan kekecewaan yang meningkat setelah dalam tiga laga pertama di putaran kedua kompetisi Liga 1 ini Arema FC mengalami kekalahan.

Para anggota Aremania itu meneriakkan nyanyian tersebut lebih keras lagi ketika bus yang membawa para pemain dan kru Arema FC keluar dari area stadion menuju ke hotel.

Di hadapan awak media, pelatih asal Portugal yang menggantikan Joel Cornelli itu, mengungkapkan keyakinannya bahwa kinerja Arema FC akan terus membaik ke depan.

Ia juga mengatakan, masih ada cukup banyak kesempatan bagi Arema FC karena masih ada 14 laga lagi dalam putaran kedua kompetisi Liga 1 ini setelah menghadapi Persib Bandung.

Hal itu disampaikan Gomes saat menjawab pertanyaan awak media tentang mulai munculnya kekecewaan pendukung atas kekalahan berturut-turut Arema FC.

Pada kesempatan yang sama, pemain Arema FC Arkhan Fikri menyebut, dua dari tiga gol yang menjebol gawang Arema FC sebagai sebuah kecolongan. Padahal pada babak pertama kesebelasan Singo Edan bermain bagus.

Baca juga: Hasil Arema FC Vs Persib Bandung 1-3: Freekick Tyronne, Gol Debut Kastaneer, Maung Menang

Ya ini kami kecolongan saja. Di babak kedua kami seperti kurang kompak, seperti kehilangan arah,” ujar Arkhan.

Bermain agresif di babak pertama, gawang Arema FC justru lebih dulu kebobolan pada menit ke-33 lewat sundulan Tyronne del Pino.

Pada menit ke-45, pemain depan Arema FC, Charles Lokolingoy, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 -juga melalui sundulan- yang memanfaatkan umpan gelandang Julian Guevara.

Meski tetap bermain agresif di babak kedua, gawang Arema FC justru kebobolan dua gol lagi hingga berakhirnya pertandingan yang berlangsung di tengah guyuran hujan itu.

Gol kedua dan ketiga Persib Bandung dicetak oleh Tyrone del Pino di menit ke-67 dan Gervane Kastaneer di menit ke-83.

Baca juga: Hasil Arema FC Vs Persib Bandung: 2 Gol Sundulan, Sama Kuat di Babak I

Sebelumnya, Gomes menggantikan Cornelli sebagai pelatih Arema FC setelah berakhirnya putaran pertama kompetisi Liga 1.

Kekalahan Arema FC ini menjadi kekalahan ketiga selama menjalani putaran kedua kompetisi Liga 1 2024/2025.

Sebelumnya, saat bermain away melawan Dewa United pada 11 Januari 2025, Arema FC kebobolan dua gol.

Selanjutnya, saat menghadapi Borneo FC pada 19 Januari 2025 lalu, Arema FC kalah dengan kedudukan 1-3.

Baca juga: Polisi Kerahkan 881 Personel untuk Amankan Laga Arema FC Vs Persib dalam Liga 1 di Blitar

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau