Andre menyadari banyak fasilitas umum di Surabaya, terutama di area terbuka hijau, yang rusak akibat ulah pemburu koin jagat.
“Sebenarnya kalau ada fasilitas umum yang rusak, aplikasi jagat itu sudah tahu lewat deteksi, dan penemu koin dapat dibatalkan (tidak bisa ditukar dengan koin),” ujar Andre.
Dia berharap masyarakat lebih cerdas dalam memanfaatkan fenomena ini dengan tidak merusak taman kota.
“Nyari ya nyari, tapi jangan sampai merusak fasilitas umum juga,” tandas warga Sukomanunggal Surabaya tersebut.
Aplikasi Jagat menyembunyikan sejumlah koin dengan tiga kategori, yakni bronze yang memiliki nilai tukar Rp 300 ribu - 1 juta, silver mencapai Rp 10 juta, dan gold senilai Rp 100 juta.
Baca juga: Kementerian Komdigi Bakal Telusuri Pelanggaran Aplikasi Koin Jagat
Berdasarkan lokasi real-time, koin jagat lebih banyak menyebar ke taman-taman yang berada di pusat Kota Surabaya. Akibatnya, banyak fasilitas umum yang rusak.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, sudah melarang warganya menjadi pemburu koin jagat karena banyak merusak fasilitas umum.
Bahkan, dia tidak segan-segan untuk melaporkan siapapun pihak yang terlibat dalam penyebaran koin jagat ke pihak kepolisian. Pihaknya juga sudah mengantongi sejumlah barang bukti berupa rekaman CCTV taman.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang