MAGETAN, KOMPAS.com – Harga sejumlah sayuran di Pasar Sayur Magetan, Jawa Timur, mengalami lonjakan signifikan setelah pergantian tahun.
Kenaikan tertinggi terjadi pada harga cabai rawit yang mencapai Rp 100.000 per kilogram.
“Hari ini cabai rawit harganya Rp 100.000. Tiga bulan lalu masih Rp 60.000 terus naik sampai hari ini,” kata Parti, pedagang di Pasar Sayur Magetan, Kamis (2/1/2025).
Baca juga: Jelang Libur Nataru, Harga Cabai Merah di Tasikmalaya Naik 100 Persen
Faktor Kenaikan Harga
Parti menjelaskan, tidak hanya cabai rawit, seluruh jenis cabai mengalami kenaikan harga antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Menurutnya, minimnya pasokan akibat banyak pedagang besar yang masih libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi salah satu penyebab.
“Barang sulit dicari, stok terbatas, jadi harga naik. Pedagang besar libur. Cabai lokal juga banyak yang gagal panen karena curah hujan tinggi,” tambahnya.
Kenaikan Harga Sayur Lainnya
Dwi Rahmawati, pedagang lain, mengatakan bahwa hampir semua jenis sayur mengalami kenaikan.
Kangkung yang biasanya dijual Rp 2.000 per ikat kini menjadi Rp 4.000. Sementara selada yang sebelumnya Rp 25.000 kini mencapai Rp 50.000.
“Curah hujan tinggi merusak tanaman sayur petani. Banyak petani gagal panen, persediaan sedikit, harga melambung. Sudah sebulan ini harganya naik, apalagi bawang merah dan putih naik Rp 5.000 dari Rp 45.000,” ujarnya.
Baca juga: Puluhan Sapi Mati di Magetan, Pemda Mengaku Sudah Tak Lagi Dapat Vaksin
Pedagang Makanan Terkena Dampak
Kenaikan harga ini juga memukul pedagang makanan seperti Sri Endah, penjual lumpia di Jalan Kalimantan, Magetan.
Ia mengaku kesulitan menjaga keuntungan karena hampir semua bahan pokok mengalami kenaikan harga, termasuk minyak goreng.
“Hanya bisa pasrah. Kalau dikurangi, kualitas makanan terpengaruh. Kita juga sulit menaikkan harga jual di tengah kenaikan harga bahan pokok,” kata Sri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang