Jika hujan tidak turun dalam tiga hari ke depan, banjir di tambak berpotensi surut perlahan.
Namun, banjir menyebabkan sebagian ikan mujair dan bandeng yang mereka rawat hanyut ke sungai.
"Ya, biasanya ke sungai ke banjir-banjir, tapi ya sudah biarin saja. Namanya juga banjir, mau gimana lagi," ungkap Nyami.
Kerugian yang dialami pasangan ini bisa mencapai 500 kilogram.
Untuk mengurangi kerugian akibat ikan-ikan yang terseret arus, Mingan dan Nyami membatasi area sungai dan tambak dengan waring jaring sepanjang 100 meter.
Selain itu, mereka juga menghadapi ancaman hama seperti kol atau keong sawah yang dapat merusak pakan ikan.
Baca juga: Sepekan Banjir di Sidoarjo, Tanggul Darurat Jadi Solusi Sementara
"Kol ini mengganggu banget karena ikut makan makanannya ikan. Jadi kami ambil biar mati," tegas Mingan.
Ancaman lain juga datang dari ratusan biawak dan ular air yang berkeliaran di sekitar tambak.
Banjir yang melanda tidak hanya merendam kawasan tambak, tetapi juga sebagian besar Desa Gebang, termasuk perumahan Bumi Citra Fajar Golf.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang