Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kota Madiun, Maidi-Panuntun Gelar Pesta Rakyat Dadakan, Datangkan PKL

Kompas.com, 28 November 2024, 08:48 WIB
Muhlis Al Alawi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com – Pasangan calon nomor urut dua dalam Pilkada Kota Madiun 2024, Maidi-Bagus Panuntun sudah merayakan kemenangan dengan menggelar pesta rakyat dadakan.

Acara tersebut berlangsung di kediaman Maidi di Jalan Merpati, Kota Madiun, Rabu (27/11/2024) malam, setelah mereka mengklaim unggul keunggulan berdasarkan perhitungan internalnya.  

Maidi, calon Wali Kota Madiun menyatakan, pesta rakyat ini merupakan bentuk syukur atas keunggulan mereka dalam pilkada.

"Inilah pesta rakyat dadakan. Coba lihat yang hadir di sini, warga dari berbagai latar belakang. Makanya, yang hadir di sini kami suguhkan makanan dari PKL-PKL yang ada di Kota Madiun."

"Semua disiapkan, kami pun welcome untuk yang datang mengucapkan selamat. Jauh-jauh dari pinggir kota."

"Bukan suguhannya, tetapi ketemu saya sampai nangis kemudian merangkul itu luar biasa," ungkap Maidi.

Baca juga: Maidi-Panuntun Ungkap Arti Baju Pink Saat Daftar Pilkada Madiun

Berdasarkan perhitungan internal mereka, pasangan calon, Maidi-Bagus Panuntun meraih 56,04 persen atau 64.108 suara.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut tiga, Bonie Laksmana-Bagus Rizki, memperoleh 39,23 persen atau 44.999 suara, dan pasangan calon nomor urut satu, Inda-Aldi, mendapatkan 5.414 suara atau 3,5 persen.

Pantauan Kompas.com menunjukkan, penghitungan resmi dari KPU mencatat, 274 dari 275 TPS di tiga kecamatan di Kota Madiun telah menyampaikan hasil perhitungan suara.

Dari hasil tersebut, pasangan Maidi-Bagus Panuntun memang terlihat unggul telak, sehingga klaim pemenangan yang disampaikan oleh mereka sejalan dengan perhitungan KPU.

Sejak pukul 19.30 WIB, warga mulai berdatangan ke rumah pribadi Maidi. Setibanya di lokasi, mereka dipersilakan memilih menu makanan yang disiapkan oleh para pedagang kaki lima (PKL) yang memasak langsung di tempat.

Para PKL menyediakan berbagai pilihan, mulai dari nasi goreng, mi, hingga bubur kacang hijau. 

"Saya dikatakan menang, maka amanah ini akan saya jalankan sebaik-baiknya dan membawa perubahan kesejahteraan."

Baca juga: Pilkada Kota Madiun 2024, Demokrat Serahkan Rekomendasi Usung Maidi-Bagus Panuntun

"Setelah dilantik, kami akan wujudkan janji yang kami sampaikan kepada masyarakat saat kampanye."

"Kami tidak akan lambat lagi dan akan tancap gas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," tegas dia.

Maidi juga menambahkan, kemenangan yang diraih merupakan hasil dari kecerdasan masyarakat Kota Madiun dalam memilih pemimpin berpengalaman.

"Hari ini yang menang adalah masyarakat dan rakyat, yang memilih pemimpin sesuai harapan mereka, yaitu seorang pemimpin yang memiliki pengalaman dan telah berhasil memimpin sebelumnya," tutup Maidi.

Dalam suasana penuh kegembiraan, Maidi terlihat menyalami warga yang memberikan ucapan selamat.

Meski demikian, berdasarkan pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Afifuddin, hasil resmi Pilkada Serentak 2024 baru akan diumumkan pada 15 Desember 2024.  

Baca juga: Pilkada Kota Madiun 2024, Gerindra Resmi Usung Maidi-Bagus

"Pada tingkat provinsi, proses rekapitulasi dijadwalkan berlangsung dari 30 November hingga 9 Desember," kata Afifuddin dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Jakarta, kemarin.

Sementara, untuk tingkat kabupaten/kota, pengumuman pemenang resmi akan dilakukan pada 12 Desember 2024. Rekapitulasi tingkat kabupaten/kota akan berlangsung dari 29 November hingga 6 Desember 2024.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau