MALANG, KOMPAS.com - Penasihat Khusus Presiden urusan haji, Muhadjir Effendy mencoblos di TPS 020, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, pada Pilkada Serentak 2024, Rabu (27/11/2024) siang.
Mantan Menko PMK ini datang ke TPS berjalan kaki mengenakan topi, kemeja putih pendek dan celana panjang krem. Kedatangan Muhadjir disambut petugas di TPS tersebut. Muhadjir kemudian mengisi daftar hadir dan mengambil surat suara pilgub dan pilwali.
Setelah itu, Muhadjir menyoblos di bilik suara dan memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke kotak suara. Ia datang ke TPS bersama anak pertamanya, Muktam Roya Azidan. Usai menyoblos, keduanya pulang ke rumah dengan berjalan kaki.
Baca juga: Hasil Quick Count Pilkada Kota Malang 2024 Indikator Data 5 Persen : Wahyu - Ali unggul 49,49 Persen
Muhadjir mengatakan, dirinya baru sampai di Kota Malang hari ini, Rabu (27/11/2024), perjalanan menggunakan pesawat, khusus untuk mencoblos. Baginya, sebagai warga Kota Malang dan Jawa Timur, datang ke TPS merupakan kewajiban.
"Karena satu suara saya akan menentukan hasil pemilihan," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Baca juga: Jelang Pilkada, KPU Kota Malang Bakar 1.064 Surat Suara
Dia melihat, animo masyarakat untuk datang ke TPS dalam pilkada di beberapa daerah cukup tinggi. Selain itu, pilkada saat ini dinilai minim gejolak.
"Kalau ada itu sangat biasa lah, berkompetisi, kontestasi, kemudian ada gesekan-gesekan itu menurut saya adalah hal yang sangat wajar. Apalagi Jawa Timur saya lihat sangat kondusif," katanya.
Selain itu, para kandidat paslon dalam Pilkada Kota Malang 2024 dan Pilgub Jatim 2024 dinilainya hampir berimbang, memiliki reputasi dan kualitas yang baik.
Menurutnya, masyarakat saat ini dihadapkan pada pilihan yang sulit. Muhadjir mengibaratkan Pilkada Jatim dan Pilkada Kota Malang saat ini seperti memilih jenis makanan yang sama-sama lezat.
"Ini seperti memilih jenis makanan, ada rawon, ada soto, ada pecel, silakan saja memilih yang mana, tapi rata-rata tidak ada perbedaan yang mencolok satu sama lain, baik itu wali kota maupun wakil wali kota, baik gubernur maupun wakil gubernurnya," katanya.
Muhadjir berharap kepada paslon yang terpilih nanti benar-benar memenuhi janji-janji kampanyenya. Dia memberi wejangan kepada pemimpin daerah yang baru nantinya tidak usah terlalu bersemangat membangun legacy.
"Yang penting sebetulnya adalah memberikan sesuatu yang bermakna untuk masyarakat luas, untuk rakyat. Karena pembangunan itu bagaimanapun harus berkelanjutan, berkesinambungan," ungkapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang