Salin Artikel

"Nyoblos" di Kota Malang, Muhadjir Effendy Merasa Seperti Memilih Rawon dan Soto

MALANG, KOMPAS.com - Penasihat Khusus Presiden urusan haji, Muhadjir Effendy mencoblos di TPS 020, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, pada Pilkada Serentak 2024, Rabu (27/11/2024) siang.

Mantan Menko PMK ini datang ke TPS berjalan kaki mengenakan topi, kemeja putih pendek dan celana panjang krem. Kedatangan Muhadjir disambut petugas di TPS tersebut. Muhadjir kemudian mengisi daftar hadir dan mengambil surat suara pilgub dan pilwali.

Setelah itu, Muhadjir menyoblos di bilik suara dan memasukkan surat suara yang telah dicoblos ke kotak suara. Ia datang ke TPS bersama anak pertamanya, Muktam Roya Azidan. Usai menyoblos, keduanya pulang ke rumah dengan berjalan kaki.

Muhadjir mengatakan, dirinya baru sampai di Kota Malang hari ini, Rabu (27/11/2024), perjalanan menggunakan pesawat, khusus untuk mencoblos. Baginya, sebagai warga Kota Malang dan Jawa Timur, datang ke TPS merupakan kewajiban.

"Karena satu suara saya akan menentukan hasil pemilihan," kata mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Dia melihat, animo masyarakat untuk datang ke TPS dalam pilkada di beberapa daerah cukup tinggi. Selain itu, pilkada saat ini dinilai minim gejolak.

"Kalau ada itu sangat biasa lah, berkompetisi, kontestasi, kemudian ada gesekan-gesekan itu menurut saya adalah hal yang sangat wajar. Apalagi Jawa Timur saya lihat sangat kondusif," katanya.

Selain itu, para kandidat paslon dalam Pilkada Kota Malang 2024 dan Pilgub Jatim 2024 dinilainya hampir berimbang, memiliki reputasi dan kualitas yang baik.

Menurutnya, masyarakat saat ini dihadapkan pada pilihan yang sulit. Muhadjir mengibaratkan Pilkada Jatim dan Pilkada Kota Malang saat ini seperti memilih jenis makanan yang sama-sama lezat.

"Ini seperti memilih jenis makanan, ada rawon, ada soto, ada pecel, silakan saja memilih yang mana, tapi rata-rata tidak ada perbedaan yang mencolok satu sama lain, baik itu wali kota maupun wakil wali kota, baik gubernur maupun wakil gubernurnya," katanya.

Muhadjir berharap kepada paslon yang terpilih nanti benar-benar memenuhi janji-janji kampanyenya. Dia memberi wejangan kepada pemimpin daerah yang baru nantinya tidak usah terlalu bersemangat membangun legacy.

"Yang penting sebetulnya adalah memberikan sesuatu yang bermakna untuk masyarakat luas, untuk rakyat. Karena pembangunan itu bagaimanapun harus berkelanjutan, berkesinambungan," ungkapnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/27/155903178/nyoblos-di-kota-malang-muhadjir-effendy-merasa-seperti-memilih-rawon-dan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com