BANGKALAN, KOMPAS.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini blusukan ke Pasar Kwanyar, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (19/11/2024).
Uniknya, sebelum masuk ke dalam pasar, mantan Wali Kota Surabaya ini terlihat menenteng sapu lidi dan plastik kresek untuk membersihkan sampah yang berserakan di sekitar pasar.
Usai resik-resik, Risma kemudian masuk ke dalam pasar. Ia disambut riuh ibu-ibu sambil diajak untuk berfoto bersama. Risma juga memeriksa kondisi harga bahan pokok di beberapa kios di pasar itu.
Setelah itu, Risma bersama rombongan nyekar ke makam Syaikh Zainal Abidin atau dikenal dengan sebutan Sunan Cendana Kwanyar.
Menurut tokoh sekaligus orang yang merawat makam Sunan Cendana, KH. Aminul Hadi Nawawi, Risma masih memiliki hubungan darah dengan Sunan Cendana.
Baca juga: Jatim Kerap Defisit Air, Ini Solusi yang Disiapkan Risma-Gus Hans
“Semoga Risma bisa meneruskan jiwa kepemimpinan leluhurnya seperti yang sudah dilakukan Sunan Cendana, karena Risma ini masih keturunan Sunan Cendana,” kata Aminul Hadi Nawawi.
Pria yang akrab disapa Amin ini menuturkan, Risma memiliki gagasan bagus untuk menyejahterakan warga Madura.
Dia menawarkan konsep blue ekonomi atau ekonomi maritim. Konsep itu dianggap cocok untuk Madura karena "pulau garam" ini dikelilingi lautan.
“Saya yakin ide ekonomi maritim yang digagas Risma, bisa membantu peningkatan ekonomi Madura,” ungkap Amin.
Risma mengatakan, blue economy dimulai dengan pembangunan tanggul di sepanjang pantai Pulau Madura. Pembangunan itu bisa dimulai dari Kabupaten Bangkalan sampai ke Kabupaten Sumenep.
Baca juga: Debat Ketiga Pilkada Jatim 2024, Risma: Saya Siap Jadi Ibu untuk Seluruh Warga
“Kami tidak sekadar membangun tanggul di pesisir, namun juga di atasnya bisa membangun jalan raya dari Bangkalan ke Sumenep jalur selatan, untuk memecah kendaraan yang sangat padat di wilayah tengah,” ujar Risma.
Di atas tanggul itu pula, kata Risma, akan dibangun sentra produk unggulan Madura yang sangat kaya. Termasuk juga dengan kekayaan kulinernya.
“Produk unggulan itu bisa dipasarkan di sepanjang jalur selatan itu. Biarkan kendaraan besar melintas di tengah, sedangkan kendaraan pribadi bisa di jalur blue economy itu sambil menikmati wisata pantai Madura, produk unggulan Madura dan kuliner khas Madura yang luar biasa,” ungkap dia.
Gagasan itu menurut mantan Menteri Sosial ini, akan meningkatkan perekonomian masyarakat Madura yang selama ini masih dirundung masalah kemiskinan.
Baca juga: Bakal Bangun Transportasi untuk Warga Desa, Risma: Hanya Butuh Rp 9 Miliar Setahun
“Madura harus dibebaskan dari kemiskinan. Kemiskinan anggota, bukan hanya tanggung jawab pribadi orang Islam melalui zakat, namun bisa dilakukan oleh pemimpin melalui kebijakan dan program yang tepat,” tutup dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang