Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blusukan ke Bangkalan, Risma Bawa Sapu Lidi dan Bicara "Blue Economy"

Kompas.com, 19 November 2024, 18:44 WIB
Taufiqurrahman,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini blusukan ke Pasar Kwanyar, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (19/11/2024).

Uniknya, sebelum masuk ke dalam pasar, mantan Wali Kota Surabaya ini terlihat menenteng sapu lidi dan plastik kresek untuk membersihkan sampah yang berserakan di sekitar pasar.

Usai resik-resik, Risma kemudian masuk ke dalam pasar. Ia disambut riuh ibu-ibu sambil diajak untuk berfoto bersama. Risma juga memeriksa kondisi harga bahan pokok di beberapa kios di pasar itu.

Setelah itu, Risma bersama rombongan nyekar ke makam Syaikh Zainal Abidin atau dikenal dengan sebutan Sunan Cendana Kwanyar.

Menurut tokoh sekaligus orang yang merawat makam Sunan Cendana, KH. Aminul Hadi Nawawi, Risma masih memiliki hubungan darah dengan Sunan Cendana.

Baca juga: Jatim Kerap Defisit Air, Ini Solusi yang Disiapkan Risma-Gus Hans 

“Semoga Risma bisa meneruskan jiwa kepemimpinan leluhurnya seperti yang sudah dilakukan Sunan Cendana, karena Risma ini masih keturunan Sunan Cendana,” kata Aminul Hadi Nawawi.

Pria yang akrab disapa Amin ini menuturkan, Risma memiliki gagasan bagus untuk menyejahterakan warga Madura.

Dia menawarkan konsep blue ekonomi atau ekonomi maritim. Konsep itu dianggap cocok untuk Madura karena "pulau garam" ini dikelilingi lautan.

“Saya yakin ide ekonomi maritim yang digagas Risma, bisa membantu peningkatan ekonomi Madura,” ungkap Amin.

Risma mengatakan, blue economy dimulai dengan pembangunan tanggul di sepanjang pantai Pulau Madura. Pembangunan itu bisa dimulai dari Kabupaten Bangkalan sampai ke Kabupaten Sumenep.

Baca juga: Debat Ketiga Pilkada Jatim 2024, Risma: Saya Siap Jadi Ibu untuk Seluruh Warga

“Kami tidak sekadar membangun tanggul di pesisir, namun juga di atasnya bisa membangun jalan raya dari Bangkalan ke Sumenep jalur selatan, untuk memecah kendaraan yang sangat padat di wilayah tengah,” ujar Risma.

Di atas tanggul itu pula, kata Risma, akan dibangun sentra produk unggulan Madura yang sangat kaya. Termasuk juga dengan kekayaan kulinernya.

“Produk unggulan itu bisa dipasarkan di sepanjang jalur selatan itu. Biarkan kendaraan besar melintas di tengah, sedangkan kendaraan pribadi bisa di jalur blue economy itu sambil menikmati wisata pantai Madura, produk unggulan Madura dan kuliner khas Madura yang luar biasa,” ungkap dia.

Gagasan itu menurut mantan Menteri Sosial ini, akan meningkatkan perekonomian masyarakat Madura yang selama ini masih dirundung masalah kemiskinan.

Baca juga: Bakal Bangun Transportasi untuk Warga Desa, Risma: Hanya Butuh Rp 9 Miliar Setahun

“Madura harus dibebaskan dari kemiskinan. Kemiskinan anggota, bukan hanya tanggung jawab pribadi orang Islam melalui zakat, namun bisa dilakukan oleh pemimpin melalui kebijakan dan program yang tepat,” tutup dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau