Editor
KOMPAS.com - Litbang Kompas merilis hasil survei Pilkada Jawa Timur 2024. Dalam hasil tersebut diungkap, elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak mencapai angka 52,5 persen.
Sementara elektabilitas Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta ada di angka 20,9 persen, serta Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim sebanyak 3,8 persen.
Namun, masih terdapat sebanyak 22,8 persen responden yang menyatakan tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters).
Pilkada Jatim 2024 diikuti tiga pasangan yakni pasangan calon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, pasangan calon nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan pasangan nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Baca juga: Kampanye di Jember, Khofifah Ungkap Capaian Investasi Rp 145 Triliun
Berdasarkan hasil survei ini juga diketahui, 60,7 persen responden sudah menentukan pilihan yang pasti. Sementara, 32 persen responden menyatakan pilihannya masih mungkin bisa berubah, dan 7,3 persen responden menyatakan tidak tahu.
"Jawa Timur adalah barometer politik nasional. Jadi kita tahu orang kemudian ketika memperbincangkan Jawa Timur itu bisa menjadi cerminan politik nasional."
Demikian kata Yohan Wahyu, Peneliti Litbang Kompas saat berbicara dalam program Obrolan News Room Kompas.com, Jumat (15/11/2024) pagi.
"Apalagi jumlah pemilih di Jawa Timur ini kalau kita rata-rata dari total Jawa dari 60 persen mungkin 20 persen dari Jawa. Jadi ini cukup menjadi cerminan politik nasional," tambah dia.
Baca juga: Khofifah Buka Debat dengan Pamer Penghargaan, Luluk Bahas Jamban
Ia mengatakan, survei yang dilakukan di Jawa Timur bukan yang pertama, karena survei sebelumnya pernah dilakukan pada Juli 2024 -jauh sebelum masa pendaftaran dan juga penetapan pasangan calon.
"Jawa Timur saat ini punya daya tarik tersendiri karena sepertinya baru pertama dalam sejarah kontestasi di Indonesia terutama pilkada, calon gubernurnya semuanya perempuan."
"Ini punya daya tarik sendiri dan mungkin punyai nilai berita, sehingga kita melakukan survei di Jawa Timur," kata Yohan.