Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangganya Pelaku UMKM Trenggalek, Baju Buatannya Dikenakan Paslon Nur Arifin-Syah Natanegara Saat Debat Pilkada

Kompas.com, 7 November 2024, 20:24 WIB
Slamet Widodo,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Zelli Kusumaningrum (34), warga Kecamatan Karangan Trenggalek, merasa bangga. Sebab, baju hasil karyanya dikenakan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Trengalek, Mochammad Nur Arifin (Ipin)-Syah Muhammad Natanegara (Syah) saat debat.

Ini tentu saja memacu semangat Zelli serta para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Trenggalek untuk meningkatkan perekonomian.

Dalam debat Pilkada Trenggalek 2024 di Surabaya, Rabu (6/11/2024), paslon Ipin-Syah melawan kotak kosong.

Baca juga: Lawan Kotak Kosong Paslon Bupati Trenggalek Pakai Baju UMKM di Ajang Debat

Paslon tersebut kompak mengenakan baju yang sama. Mereka mengenakan pakaian model denim dominan warna biru dipadu motif kain Shibori khas Trenggalek melintang di dada.

Rupanya pakaian itu buah tangan Zelli. Ini membuat pemilik merek dagang ZRCollection20 tersebut senang dan bangga.

Bagaimana tidak? Zelli dipercaya membuat baju pasangan petahana tersebut untuk dikenakan dalam debat Pilkada 2024. 

"Sangat senang, bangga bahkan terharu ketika melihat siaran langsung debat Mas Ipin-Syah."

"Senang sekali telah dipercaya untuk membuat outfit bapak (Ipin - Syah)," ujar Zelli melalui pesan singkat, Kamis (07/11/2024).

Hal tersebut dinilai sejalan dengan salah satu visi misi Ipin-Syah yaitu mendorong peningkatan ekonomi lokal agar seluruh masyarakat mengenakan produk UMKM Trenggalek yang ternyata tidak kalah dengan produk luar.

Pasangan calon bupati-wakil bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin-Syah Muhammad Natanegara, bersama istri masing-masing mengenakan baju buatan UMKM lokal Trenggalek. Mereka berpose usai debat Pilkada Trenggalek 2024 di Surabaya, Rabu (06/11/2024).Dokumentasi/Tim Affan Pasangan calon bupati-wakil bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin-Syah Muhammad Natanegara, bersama istri masing-masing mengenakan baju buatan UMKM lokal Trenggalek. Mereka berpose usai debat Pilkada Trenggalek 2024 di Surabaya, Rabu (06/11/2024).

"Merupakan support bagi saya dan mendorong pelaku UMKM Trenggalek bisa lebih kreatif lagi."

"Saya berharap dengan contoh dari beliau kemarin, yakni mengenakan semua produk Trenggalek, bisa memantik masyarakat cinta dengan produk hasil pengrajin Trenggalek dan tidak belanja dari luar Trenggalek, sehingga membantu pelaku usaha," ujar Zelli.

"Saya yakin, semua kebutuhan hasil UMKM Trenggalek tersedia dan kualitasnya tidak kalah bagus dari merrk terkenal di luaran," sambung Zelli.

Pakaian pesanan khusus pasangan tunggal Ipin-Syah ada dua jenis yang dibuat pelaku UMKM asal Kecamatan Karangan Trenggalek tersebut.

Baca juga: Nomor Urut Pilkada Trenggalek: Kotak Kosong 1, Mochammad Nur-Syah Muhammad 2

Ada model jaket denim dikombinasi olahan kain batik Sibori khas Trenggalek sebagai "Outher", juga model kemeja menggunakan bahan kaus sebagai (Inner).

"Proses pembuatan semua outfit yang dipesan beliau selama satu minggu. Mungkin karena semangat kami pelaku UMKM merasa diperhatikan sehingga prosesnya cepat selesai," ungkap Zelli.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau