Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan "Kotak Kosong" Paslon Bupati Trenggalek Pakai Baju UMKM di Ajang Debat

Kompas.com, 7 November 2024, 15:50 WIB
Slamet Widodo,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara menunjukkan komitmen mereka terhadap penguatan ekonomi lokal dengan mengenakan baju karya perajin lokal saat debat publik.

Gelaran debat tersebut berlangsung di sebuah hotel di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Rabu (6/11/2024) kemarin.

Dalam debat yang diadakan sebagai bagian dari rangkaian proses pemilihan kepala daerah, pasangan yang melawan "kotak kosong" ini hanya menjawab pertanyaan dari para panelis dan menyampaikan visi misi mereka.

Baca juga: Nomor Urut Pilkada Trenggalek: Kotak Kosong 1, Mochammad Nur-Syah Muhammad 2

Salah satu program unggulan yang mereka tawarkan adalah strategi penguatan perekonomian lokal.

Mochammad Nur Arifin menegaskan, jika terpilih kembali, mereka akan mempercepat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Trenggalek menuju target pertumbuhan nasional sebesar delapan persen.  

“Kami ingin Trenggalek bisa mendukung target pertumbuhan ekonomi delapan persen. Namun, kami juga menghadapi tantangan inflasi yang mencapai 3,05 persen pada Maret dan 1,71 persen di Oktober."

"Artinya, selama tujuh bulan terakhir, kami sedang mengalami perlambatan ekonomi,” ungkap Nur Arifin dalam percakapan melalui pesan singkat, Kamis (7/11/2024).

Pasangan calon ini juga mencontohkan komitmen mereka dengan mengenakan pakaian, peci, dan sepatu yang diproduksi oleh perajin lokal Trenggalek selama debat.

Baca juga: Blusukan di Trenggalek, Khofifah Didampingi Nur Arifin yang Pakai Baju Seragam Muslimat NU

"Sebagai contohnya, saat debat kami mengenakan kopiah dari salah satu toko di Pasar Pon, baju hasil jahitan Mbak Selly Karangan, dan celana yang saya pakai dari penjahit Trenggalek. Hasilnya bisa dilihat sendiri. Bagus dan nyaman dipakai," tambah Nur Arifin.

Mereka percaya, penguatan ekonomi melalui pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang dari luar Trenggalek.

"Program makan bergizi dari Presiden Prabowo nantinya akan memastikan semua bahan pangan berasal dari lokal, dan ini juga sangat membantu peningkatan ekonomi daerah," sambung dia.

Dalam debat tersebut, Nur Arifin juga menyinggung program pembangunan perumahan rakyat dari Presiden, yang diharapkan dapat dilaksanakan dengan penyediaan lahan oleh Pemerintah setempat dan pelaksanaan oleh kementerian.

Baca juga: Saat Arumi Bachsin ke Trenggalek, Bawa Salam dari Mantan Pacar

"Dengan demikian, sektor konstruksi juga akan menyerap tenaga kerja lokal cukup besar," ungkap Nur Arifin.

Ia menambahkan, investasi yang masuk ke Trenggalek didominasi oleh bidang industri, perdagangan, dan pariwisata, yang perlu dioptimalkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Dengan langkah-langkah ini, pasangan Nur Arifin dan Syah Natanegara mengaku berkomitmen untuk menguatkan perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Trenggalek.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau