TRENGGALEK, KOMPAS.com - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara, resmi mendapatkan nomor urut 2 dalam kontestasi pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Pasangan Mochammad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara akan berhadapan dengan kotak kosong pada pilkada mendatang. Pada pengundian tersebut, kotak kosong dipastikan mendapatkan nomor urut 1.
Baca juga: Lawan Kotak Kosong di Pilkada Ngawi, Ony-Antok Dapat Nomor Urut 1
Pengundian nomor urut berlangsung di halaman kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek pada Senin (23/09/2024) pukul 20.00 WIB.
Mochammad Nur Arifin menyampaikan apresiasinya terhadap kesederhanaan acara pengundian.
"Kalau sebelumnya pengambilan nomor undian selalu heboh dan dilaksanakan di hotel, kali ini lebih sederhana. Saya apresiasi atas kesederhanaan ini," ungkapnya dalam sambutan setelah pengambilan nomor undian.
Pasangan calon tiba di kantor KPU mengenakan pakaian senada, dengan atasan putih dan bawahan gelap. Mereka juga tampil kompak dengan slempang batik merah dan peci.
"Selalu kita menggabungkan identitas batik Trenggalek. Dari sebelumnya selalu terdapat unsur batik," jelas Nur Arifin.
Saat prosesi pengambilan nomor undian, Nur Arifin mengungkapkan perasaannya yang berdebar.
"Saya kok gemetar ya. Deg-deg an rasanya," ujarnya sambil tertawa sebelum mengambil nomor undian.
Dengan mengucapkan Bismillah, ia kemudian mengambil nomor urut di tabung kaca, yang akhirnya menghasilkan nomor urut 02. Nur Arifin menilai nomor urut 02 sebagai angka keberuntungan.
"Ini meneruskan tradisi sejak saya maju sebagai calon wakil bupati, terus calon bupati periode lalu, selalu dapat nomor dua. Dan hari ini dapat nomor yang sama. Jodohnya nomor dua," katanya.
Baca juga: Nomor Urut Paslon Pilkada Pasuruan: Mujib-Wardah 1, Rusdi-Shobih 2
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa nomor dua juga mudah dikenali dan sering digunakan dalam berbagai simbol jari saat berpose, seperti salam dua jari dan simbol cinta ala Korea (Sarangheo).
"Mungkin masyarakat sudah familiar dengan nomor 02, jadi kalau bertemu masyarakat, nomor dua dibuat foto lebih gampang dengan dua jari," tandas Nur Arifin sambil menunjukkan simbol tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang