Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Sampah, Debat Pilkada Ponorogo Memanas

Kompas.com, 7 November 2024, 09:23 WIB
Sukoco,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com – Penanganan sampah menjadi sorotan dalam debat Pilkada Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (6/11/2024) malam. 

Calon Wakil Bupati Ponorogo nomor urut 1, Luhur, mempertanyakan janji Calon Bupati nomor urut 2, Sugiri Sancoko

Dia menyebut Sugiri berjanji akan menjadikan sampah menjadi briket dan Ponorogo meraih penghargaan Adipura.

“Pada debat tahun 2020 kemarin, Pak Giri pernah mengkritik Pak Ipong yang gagal mendapatkan Adipura. Di depan TPA sampah Mrican, sampah akan hilang menjadi briket. Pertanyaannya, mana briketnya? Sampahnya mana yang hilang? Apakah Adipuranya adi pura-pura?” ujar Luhur di Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro Ponorogo, Rabu (6/11/2024) malam.

Baca juga: IPM Jadi Sorotan dalam Debat Pilkada Lombok Tengah

Menanggapi pertanyaan tersebut, calon Bupati Ponorogo nomor urut 2, Sugiri Sancoko, mengatakan bahwa sampah sudah 32 tahun menjadi permasalahan bersama-sama.

Meski demikian, Sugiri mengaku bahwa sampah di TPA Mrican saat ini telah bisa diolah menjadi bijih plastik yang bisa dijual di Cilegon.

“Hari ini sudah 60 ton bisa diolah menjadi tepung plastik, lalu dijual ke Cilegon. Kalau jadi briket agak sulit dijual. Sampah itu jadi aib kita berdua, lho mas. Mendapatkan Adipura itu bukan tujuan satu-satunya,” jawab Sugiri.

Sementara itu, saat Calon Wakil Bupati Ponorogo nomor urut 2, Lisdyarita, balik mempertanyakan upaya yang dilakukan Calon Bupati Nomor Urut 1, Ipong, saat menjabat sebagai Bupati Ponorogo 2015-2020 untuk pengelolaan sampah di TPA Mrican.

Ipong mengaku saat menjabat Bupati tidak menjanjikan apa-apa terkait pengelolaan sampah di Mrican.

Meski demikian, dia mengaku tidak ada permasalahan dengan pengelolaan sampah di TPA Mrican yang dikeluhkan warga.

“Selama saya menjadi bupati, tidak ada demo petani sawahnya terdampak Mrican. Kenapa kami pertanyakan? Karena Anda berdua berjanji akan menyelesaikan sampah TPA Mrican. Di awal menjadi bupati, viral pekan briket akan menjadi penghasil briket terbesar di Jawa Timur. Ini sudah 2024, briketnya mana?” ujar Ipong.

Menanggapi hal itu, Sugiri menyebut pengolahan sampah menjadi tepung plastik kurang lebih sama dengan briket. Sebab, melalui pengolahan tersebut setidaknya sampah memiliki nilai jual.

“Sudah saya jelaskan, di depan briket dibakar RDF, ya dibakar. Pabrik membutuhkan RDF tepung plastik, makanya kita kirim tepung plastik ke Cilegon. Kok ra mudeng (kok tidak paham)?” jawab Sugiri.

Baca juga: Janji Bobby Nasution di Debat Pilkada Sumut: Cukup 5 Tahun Tanpa Perubahan

Debat Pilkada Ponorogo 2024 kedua dilaksanakan di Gedung Sasana Praja, Jalan Diponegoro, dengan mengambil tema meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah.

Penanganan sampah menjadi salah satu permasalahan yang diperdebatkan oleh kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo dalam Pilkada 2024.

KPU Ponorogo menjadwalkan pelaksanaan Debat Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo 2024 sebanyak tiga kali yakni tanggal 23 Oktober, 6 November, dan 20 November 2024 mendatang

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau