“Harus dicek lagi dia spesiesnya apa, karena genus Eurema banyak spesiesnya,” lanjutnya.
Melimpahnya kupu-kupu itu sendiri menurutnya merupakan sinyal positif, terutama manfaat penyerbukan. Sebab, kupu merupakan polinator (serangga yang membantu penyerbukan) yang baik.
“Artinya akan ada banyak bunga yang diserbuk oleh mereka,” ujarnya.
Sedangkan dari sudut pandang pengusaha, kupu pada fase metamorfosis ulat berpotensi mengganggu, terutama jika keberadaan mereka sudah tahap merusak dan dikategorikan hama.
“Mereka kan baru boleh dikatakan hama kalau sudah merusak di atas EIL (economic injury level). Tapi melihat populasi kupu sekarang, belum di garis EIL mestinya,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang