Kupu-kupu tersebut berpostur kecil dengan warna hijau maupun kekuningan. Mereka terbang berpendar namun menuju ke arah yang sama, yaitu ke timur.
“Belakangan ini kok tiba-tiba ada banyak kupu, kenapa ya?” tanya Genda, seorang warga, Selasa (5/11/2024).
Dari pandangan bidang pertanian, banyaknya kupu-kupu itu merupakan bagian dari siklus alamiah yang biasa terjadi di musim pancaroba.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kota Kediri, Ridwan, mengatakan bahwa pada siklus itu tidak hanya menyebabkan banyaknya muncul kupu-kupu tetapi juga serangga lainnya.
“Kalau di dunia pertanian, diyakini bahwa serangga (hama tanaman jenis serangga) banyak bermunculan di musim pancaroba seperti sekarang ini,” ujar Ridwan, Selasa.
Dosen Biologi Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kota Kediri, Tutut Indah Sulistiyowati menjelaskan bahwa fenomena kupu-kupu tersebut merupakan siklus tahunan yang biasa terjadi menjelang masuknya musim penghujan pada bulan November seperti saat ini.
Di waktu itu, jumlah kupu-kupu menjadi tampak lebih banyak dan bahkan melimpah dibandingkan dengan musim sebelumnya.
Hal itu menurutnya wajar dan alamiah. Pasalnya, menjelang musim hujan, kelembapan udara naik dan banyak bunga mulai bermekaran.
“Itu wajar dan alami. Cuma mereka populernya baru sekarang karena ada yang videoin aja, kan,” ujar Tutut Indah Sulistyowati, Selasa.
Adapun terbang ke timur diduga karena di wilayah tersebut banyak tumbuhan yang bisa menjamin kelangsungan hidup mereka. Seperti, mencari tempat yang membuat tertopangnya pangan, menemukan pasangan, penempatan telur untuk meneruskan perkembangbiakan.
“Sebab kupu itu unik. Mereka punya navigational memory yang secara genetik diturunkan,” ujar Tutut perihal arah terbang kupu-kupu tersebut.
Adapun kupu-kupu tersebut, menurutnya, adalah dari genus Eurema, namun dirinya belum mengetahui pasti spesiesnya.
Genus Eurema yang paling sering dijumpai adalah Eurema sari dan Eurema hecabe.
“Harus dicek lagi dia spesiesnya apa, karena genus Eurema banyak spesiesnya,” lanjutnya.
Melimpahnya kupu-kupu itu sendiri menurutnya merupakan sinyal positif, terutama manfaat penyerbukan. Sebab, kupu merupakan polinator (serangga yang membantu penyerbukan) yang baik.
“Artinya akan ada banyak bunga yang diserbuk oleh mereka,” ujarnya.
Sedangkan dari sudut pandang pengusaha, kupu pada fase metamorfosis ulat berpotensi mengganggu, terutama jika keberadaan mereka sudah tahap merusak dan dikategorikan hama.
“Mereka kan baru boleh dikatakan hama kalau sudah merusak di atas EIL (economic injury level). Tapi melihat populasi kupu sekarang, belum di garis EIL mestinya,” pungkasnya.
https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/05/112602578/fenomena-gerombolan-kupu-kupu-di-kediri-diduga-migrasi-cari-makan