Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Bakal Latihan Bersama dengan Angkatan Laut Rusia di Surabaya

Kompas.com, 4 November 2024, 09:26 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) bakal menggelar latihan bersama atau Latma bersama Angkatan Laut Rusia atau Russian Navy. Sejumlah kendaraan perang akan turut dilibatkan.

Latma yang dinamakan Orruda and Submarine Visit 2024 itu akan dilaksanakan di wilayah Koarmada II Surabaya mulai Senin (4/11/2024) hingga Minggu (10/11/2024) mendatang.

"Nama Orruda adalah kombinasi dari simbol nasional kedua negara, yaitu Orel, Elang Rusia dan Garuda Indonesia," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady melalui keteranganya, Senin.

Baca juga: 11 Pati TNI AL Terima Brevet Kehormatan Penerbangan Angkatan Laut

Latma Orruda 2024 akan dibuka oleh Panglima Koarmada (Pangkoarmada) RI, Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata yang mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.

Latma Orruda 2024 adalah agenda bilateral antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia. Latihan ini pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia berdasarkan kesepakatan pada Navy to Navy Talks pertama di tahun 2018.

Baca juga: TNI AL Latihan bersama AL Rusia, Bakal Kerahkan Fregat, Korvet, dan Kapal Selam

Latihan itu bertemakan 'TNI Angkatan Laut dan Russian Navy Melaksanakan Latma Orruda 2024 di Surabaya dan Perairan Laut Jawa dalam Rangka Meningkatkan Interoperabilitas dan Kerja Sama Militer Antara Indonesia dan Rusia'.

"Latihan bersama ini sendiri merupakan latihan maritime security yang terbagi atas dua fase, yaitu Harbor Phase dan Sea Phase," katanya.

Penyambutan kedatangan Angkatan Laut Rusia atau Russian Navy di Koarmada II Surabaya pada Minggu (3/11/2024). Kedatangan Angkatan Laut Rusia untuk melaksanakan latihan bersama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mulai Senin (4/11/2024) hingga Minggu (10/11/2024)Dok. Dispen Koarmada II Penyambutan kedatangan Angkatan Laut Rusia atau Russian Navy di Koarmada II Surabaya pada Minggu (3/11/2024). Kedatangan Angkatan Laut Rusia untuk melaksanakan latihan bersama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mulai Senin (4/11/2024) hingga Minggu (10/11/2024)
Nantinya, kendaraan alutsista yang dikerahkan oleh TNI AL dalam Latma Orruda 2024 tersebut yakni KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Frans Kaisiepo-368, dan helikopter AS 565 MBE.

Sedangkan Angkatan Laut Rusia akan menurunkan kapal perang Corvet Class seperti RF Rezky, RF Gromky dan RF Aldar Tsydenzhapov, serta Medium Tanker Ship Pechenga, Helikopter KA-27 dan Tug Salvage Alatau.

"Selain gelaran Latma Orruda, juga dilaksanakan Kunjungan Kapal Selam atau Submarine Visit yang melibatkan satu kapal selam Angkatan Laut Rusia yakni B- 588 Ufa," ujarnya.

"Pelaksanaan submarine visit tanggal 7 November 2024. Dengan kegiatan kunjungan memorial ke Monumen Nanggala, Courtessy Call, SMEE Discussion, Sport Activity, Welcome Dinner dan City Tour," tambahnya.

Penyambutan kedatangan Angkatan Laut Rusia atau Russian Navy di Koarmada II Surabaya pada Minggu (3/11/2024). Kedatangan Angkatan Laut Rusia untuk melaksanakan latihan bersama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mulai Senin (4/11/2024) hingga Minggu (10/11/2024)Dok. Dispen Koarmada II Penyambutan kedatangan Angkatan Laut Rusia atau Russian Navy di Koarmada II Surabaya pada Minggu (3/11/2024). Kedatangan Angkatan Laut Rusia untuk melaksanakan latihan bersama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mulai Senin (4/11/2024) hingga Minggu (10/11/2024)

Lebih lanjut, kata Wira, kegiatan ini merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali agar senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan.

"Serta mempersiapkan dengan matang latihan bersama yang digelar bersama negara-negara sahabat, agar berjalan sesuai rencana dalam upaya meningkatkan interoperabilitas dan kerja sama militer," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau