Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukman Singgung Angka Kemiskinan, Emil Dardak Pamer Penghargaan dari Wapres

Kompas.com, 4 November 2024, 08:17 WIB
Achmad Faizal,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Emil Elestianto Dardak menanggapi pernyataan Cawagub nomor urut 1 Lukmanul Khakim yang menyebut Jatim sebagai provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia.

"Ketua dewan syuro partai Anda memberikan penghargaan kepada Jatim sebagai provinsi yang berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara progresif di Indonesia," kata Emil Dardak di debat kedua Pilkada Jatim di Grand City Surabaya, Minggu (3/11/2024).

Ketua Dewan Syuro yang dimaksud Emil adalah Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maruf Amin yang baru saja turun dari kursi Wakil Presiden RI periode 2019-2024.

Baca juga: Saat Lukman Pancing Gus Hans Serang Petahana di Debat Pilkada Jatim

Pada 18 September 2024, Pemprov Jatim menerima penghargaan berupa insentif fiskal Rp 6,2 miliar dari Wapres Maruf Amin karena dinilai berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar 3,74 persen poin dalam kurun waktu tahun 2020-2024.

Lukman sebelumnya menyebut Jatim sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Indonesia. "Semangat UU Nomor 32 harus menyejahterakan rakyat. Sementara saat ini penduduk miskin di Jatim masih tertinggi di Indonesia," jelasnya.

Baca juga: Risma Sebut Lulusan SMK Swasta Banyak Menganggur karena Minim Fasilitas

Emil juga menyebut Lukman jarang melihat media sosial Pemprov Jatim sehingga menyebut Jatim punya 423 aplikasi. Lukman akan menyederhanakan aplikasi tersebut menjadi 1 aplikasi.

"Kami akan mendesain birokrasi di Jatim menjadi birokrasi digital hanya dengan 1 aplikasi pelayanan publik," kata Lukman.

Menanggapi pernyataan itu, Emil menyebut Lukman jarang melihat media sosial Pemprov Jatim.

"Kayaknya karena jarang melihat informasi tentang Pemprov Jatim jadi banyak salah," kata Emil.

Menurutnya, Pemprov Jatim sudah me-launching Maja Digi atau Majapahit Digital.

"Pemprov Jatim sudah menyatukan pelayanan digital menjadi 1 aplikasi. Semua pelayanan sudah diintegrasikan dalam satu aplikasi," kata Emil.

Debat kedua pilkada Jatim digelar di Grand City Surabaya, Minggu (3/11/2024) malam dengan mengusung tema "Tata kelola pemerintah yang efektif dan inovatif serta pelayanan publik yang inklusif".

Debat diikuti oleh 3 pasangan calon yang berlaga di Pilkada Jatim. Mereka adalah, pasangan nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim, pasangan petahana nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak dan pasangan nomor urut 3 Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau