Salin Artikel

Lukman Singgung Angka Kemiskinan, Emil Dardak Pamer Penghargaan dari Wapres

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Emil Elestianto Dardak menanggapi pernyataan Cawagub nomor urut 1 Lukmanul Khakim yang menyebut Jatim sebagai provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia.

"Ketua dewan syuro partai Anda memberikan penghargaan kepada Jatim sebagai provinsi yang berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara progresif di Indonesia," kata Emil Dardak di debat kedua Pilkada Jatim di Grand City Surabaya, Minggu (3/11/2024).

Ketua Dewan Syuro yang dimaksud Emil adalah Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Maruf Amin yang baru saja turun dari kursi Wakil Presiden RI periode 2019-2024.

Pada 18 September 2024, Pemprov Jatim menerima penghargaan berupa insentif fiskal Rp 6,2 miliar dari Wapres Maruf Amin karena dinilai berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem sebesar 3,74 persen poin dalam kurun waktu tahun 2020-2024.

Lukman sebelumnya menyebut Jatim sebagai provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di Indonesia. "Semangat UU Nomor 32 harus menyejahterakan rakyat. Sementara saat ini penduduk miskin di Jatim masih tertinggi di Indonesia," jelasnya.

Emil juga menyebut Lukman jarang melihat media sosial Pemprov Jatim sehingga menyebut Jatim punya 423 aplikasi. Lukman akan menyederhanakan aplikasi tersebut menjadi 1 aplikasi.

"Kami akan mendesain birokrasi di Jatim menjadi birokrasi digital hanya dengan 1 aplikasi pelayanan publik," kata Lukman.

Menanggapi pernyataan itu, Emil menyebut Lukman jarang melihat media sosial Pemprov Jatim.

"Kayaknya karena jarang melihat informasi tentang Pemprov Jatim jadi banyak salah," kata Emil.

Menurutnya, Pemprov Jatim sudah me-launching Maja Digi atau Majapahit Digital.

"Pemprov Jatim sudah menyatukan pelayanan digital menjadi 1 aplikasi. Semua pelayanan sudah diintegrasikan dalam satu aplikasi," kata Emil.

Debat kedua pilkada Jatim digelar di Grand City Surabaya, Minggu (3/11/2024) malam dengan mengusung tema "Tata kelola pemerintah yang efektif dan inovatif serta pelayanan publik yang inklusif".

Debat diikuti oleh 3 pasangan calon yang berlaga di Pilkada Jatim. Mereka adalah, pasangan nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim, pasangan petahana nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak dan pasangan nomor urut 3 Tri Rismaharini - Zahrul Azhar Asumta.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/11/04/081758178/lukman-singgung-angka-kemiskinan-emil-dardak-pamer-penghargaan-dari-wapres

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com