SURABAYA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini menyebut lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta banyak menganggur. Menurutnya, pemerintah kurang seimbang dalam mengembangkan SMK swasta dan SMK negeri.
Hal ini disampaikan Risma dalam debat publik kedua Pilkada Jatim 2024 di Gedung Grand City Convex, Kota Surabaya, pada Minggu (3/11/2024).
Risma menyebut, lulusan SMK swasta banyak yang menganggur karena minimnya fasilitas di sekolah.
"Pernahkah kita melihat data bahwa lulusan SMK swasta yang mereka banyak menganggur. Kenapa? Karena mereka tidak punya fasilitas untuk uji lab dan sebagainya," kata Risma.
Baca juga: Saat Lukman Pancing Gus Hans Serang Petahana di Debat Pilkada Jatim
Risma mengatakan, permasalahanya terletak pada sistem pengelolaan keuangan setiap SMK swasta. Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) seharusnya membantu pembiayaanya.
"Permasalahan utamanya bukan link and match, karena SMK itu dikelola dengan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Mana mungkin sekolah mencari uang untuk menghidupi pendidikan itu," jelasnya.
Baca juga: Debat Pilkada Jatim, Luluk Nur Hamidah Soroti Korupsi di Pemprov
"Karena pendidikan itu adalah kewajiban negara, jadi pemerintah harus membiayai itu semua. Sebetulnya saya sudah banyak melakukan, bahkan kirim perawat ke Jepang, Korea," tambahnya.
Dengan demikian, Risma berjanji tidak akan membedakan pelayanan di semua tempat belajar-mengajar. Termasuk, dalam memberikan bantuan fasilitas untuk para murid.
"Karena itu saat Tuhan mempercayai kami, maka kita tidak pernah membedakan, SMA, SMK negeri, swasta maupun pondok pesantren," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang