Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Gus Hans Saat Debat, Minta Cawagub Jatim Lain Jadi Konsultannya

Kompas.com, 19 Oktober 2024, 11:28 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Timur nomor urut 3 Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) berkelakar akan menjadikan cawagub lain, yakni nomor urut 2 Emil Elistianto Dardak dan nomor urut 1 Lukmanul Khakim, sebagai konsultannya jika ia terpilih.

Hal itu, bermula saat moderator membacakan pertanyaan mengenai, keragaman budaya dan wisata yang menyumbang 12 persen pendapatan di sektor wisata, pada 2023 lalu.

"Bagaimana komitmen paslon bagi pelestarian cagar budaya dan keragaman warisan budaya, guna menunjang sektor pariwisata," kata moderator saat debat, di Graha Unesa, Jumat (18/10/2024).

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Jatim, Khofifah Klaim Sukses Salurkan BOP PAUD untuk Dukung Pendidikan Karakter

Menjawab itu, Gus Hans mengaku pernah menjadi tim perencana pariwisata syariah nasional. Dengan demikian, dia merasa tidak asing dengan permasalahan tersebut.

Gus Hans mengungkapkan, salah satu permasalahan yang ditemuinya saat menangani pariwisata di Indonesia, adalah sulitnya akses dalam perjalanan menuju ke lokasi.

"Banyak sekali situs bersejarah tidak bisa masuk karena aksesnya kurang, tidak mulus, jalannya tidak stabil. Perlu keterlibatan pemerintah, yaitu meningkatkan infrastruktur," kata Gus Hans.

Selain itu, kata dia, kekurangan perjalanan menuju tempat wisata di Jatim adalah minimnya kegiatan. Gus Hans pun ingin menyekolahkan pemandu wisata agar lebih komunikatif.

Baca juga: Debat Pilkada Jatim, Risma Sebut Kesenjangan Ekonomi Lemahkan Kohesi Sosial

Sementara itu Lukmanul Khakim yang diberi kesempatan untuk menanggapi, menawarkan cara lain dalam melestarikan budaya. Yakni dengan lebih sering menggelar pementasan seni berskala internasional.

"Jadi nanti ada Reog Ponorogo kita bikin nanti pertunjukan internasional, kita bikin karapan sapi festivalnya internasional, kita bikin Tari Remo juga demikian, kelasnya kelas internasional," kata Lukman.

Emil Dardak yang juga diberi kesempatan menanggapi, mengaku pernah membuat program peduli cagar budaya. Hal tersebut dilakukanya ketika menjadi wakil gubernur (wagub).

"Saya melihat hal ini ada pandangan yang positif dan kami alami. Program 99 hari Khofifah (Indar Parawansa)-Emil saat dilantik, program kami tunjangan untuk penjaga situs cagar budaya," kata Emil.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Jatim: Khofifah Paparkan Capaiannya Saat Jadi Gubernur, dari Lumbung Pangan hingga Investasi

Lalu, Gus Hans kembali mendapatkan kesempatan menjelaskan pemikiranya itu ke paslon lainya. Namun, dia membukanya dengan mengajak Lukman dan Emil menjadi bagian dari timnya.

"Terima kasih Mas Lukman, Mas Emil, kayaknya cocok kalau saya jadi, akan saya angkat jadi konsultanya," ujar Gus Hans.

"Memang yang paling penting keberpihakan anggaran, kita bicara kemanapun kalau misalnya keberpihakan anggaran, postur anggaranya tidak mengarah kesana, enggak akan bisa terjadi," tambahnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau