NGAWI, KOMPAS.com - Nenek Darwati (78), perempuan pemilik kos di Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ditemukan tewas mengenaskan di dalam rumahnya, Selasa (15/10/2024).
Saat ditemukan, darah bercecerah di sekitar jasad. Sementara tangan korban terikat tali dan mulutnya tersumpal kain.
Kuntoro Jati, saksi mata yang pertama kali melihat jasad korban mengaku dirinya mengetahui kejadian nahas yang menimpa korban setelah ditelepon anak Darwati. Anak korban meminta Kuntoro untuk melihat kondisi Darwati.
Mendapatkan permintaan itu, Kuntoro lalu mengecek rumah korban. Namun, setibanya di rumah korban, sepeda motor milik Darwati yang biasa terparkir di halaman rumah tidak ada.
“Begitu saya tiba di rumah, sepeda motor korban tidak ada di rumah. Saya curiga kemudian saya lihat dari jendela. Setelah itu saya melihat, korban sudah meninggal dunia dalam kondisi terlentang dengan tangan terikat,” kata Kuntoro di lokasi kejadian, Selasa (15/10/2024).
Mengetahui kondisi itu, Kuntoro langsung mencari pertolongan kepada warga sekitar. Tak hanya itu, ia pun melaporkan ke perangkat desa setempat untuk segera melaporkan ke polisi.
Kepala Desa Beran, Agus Supriadi yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, sebelum ditemukan tak bernyawa korban tinggal sendiri.
Namun, rumah ditempati korban, beberapa kamar lainnya disewakan untuk kos-kosan. Di bagian depan rumah, terdapat satu orang yang baru dua pekan tinggal. Sementara di bagian belakang terdapat tiga orang yang tinggal di kos tersebut.
"Korban tinggal sendiri. Suaminya sudah meninggal. Sedangkan kedua anaknya berada di Surabaya. Dan rumah yang ditempati ini ada beberapa kamar kos yang sudah ditempati orang,” kata Agus.
Agus menuturkan berdasarkan pantauannya darah yang berceceran diduga berasal dari jasad korban. Kendati demikian belum dipastikan asal muasal darah itu dari bagian mana tubuh korban.
Tak hanya sepeda motor korban yang hilang, beberapa barang lain milik Darwati juga raib seperti jam dan speaker.
Wakapolres Ngawi, Kompol Achmad Robial yang dikonfirmasi terpisah membenarkan korban meninggal dalam kondisi tidak wajar. Pasalnya saat ditemukan jasad korban dalam kondisi tangan terikat dan ditemukan beberapa luka di bagian kepala. Tragisnya lagi mata korban dan mulut korban ditutup dengan kain.
"Saat pertama kali ditemukan jasad korban memang dalam kondisi terikat, mulut disumpal dan ada luka pada bagian kepala. Setelah dilakukan identifikasi jenazah langsung dibawa ke Kamar Jenazah RSUD dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan otopsi," kata Robial.
Robial mengatakan, saat dilakukan olah TKP polisi menemukan bercak darah di lantai rumah korban. Diduga darah berasal dari luka pada bagian kepala korban. Selain itu juga ditemukan bercak darah yang mengarah ke kamar salah satu penghuni kos. Hanya saja saat didatangi polisi, penghuni kos tidak ada di kamarnya.
Terhadap fakta itu, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab tewasnya pemilik kos tersebut. Saat ini polisi masih terus mendalami keterangan saksi dan menunggu hasil otopsi di RSUD Soeroto Ngawi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang