LUMAJANG, KOMPAS.com - Petugas gabungan menemukan petak lahan tanaman ganja yang baru saja disiram dan diberi pupuk di lereng Gunung Semeru pada Jumat (20/9/2024).
Temuan itu bermula saat petugas gabungan dari Polres Lumajang, TNBTS, dan Satgas Keamanan Desa Argosari menyisir hutan di Dusun Pusung Duwur, Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk mencari ladang ganja tersembunyi.
Di salah satu petak lahan ganja, polisi sempat menerbangkan drone atau pesawat nirawak untuk mengetahui lokasi lahan lain.
Baca juga: Ditemukan, 10 Kg Ganja Kering Siap Jual di Puncak Bukit TNBTS
Dari sana terlihat ada pergerakan diduga seseorang tengah membakar lahan ganja. Namun, saat didatangi, tidak ditemukan ada orang di tempat tersebut. Hanya ada kayu bekas terbakar dan ratusan tanaman ganja.
Sekitar 50 meter dari petak tersebut, didapati ada lahan ganja lagi. Di sana, terdapat 2.500 tanaman ganja berukuran 10-20 sentimeter.
Baca juga: 10.000 Tanaman Ganja Ditemukan Lagi di Lereng Semeru
Saat dicabut, tanaman ganja dan tanahnya masih basah seperti bekas disiram air.
Tidak jauh dari tempat itu, polisi kembali menemukan lahan tanaman ganja. Kali ini, tanamannya sudah setinggi lebih dari 2 meter.
Di sana, didapati pupuk yang diduga baru saja ditebar oleh seseorang. Sebab, tanah yang tersiram pupuk tampak masih sedikit basah.
Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainur Rofik menduga, masih ada jaringan lain yang menanam ganja selain dua orang yang telah diamankan sebelumnya.
Sebagai informasi, polisi sudah mengamankan dua orang tersangka bernama Bambang dan Ngatoyo, warga setempat.
"Sepertinya masih ada jaringan lagi yang menanam karena melihat luasan seperti ini hampir tidak mungkin dikerjakan hanya dua orang," kata Rofik.
Dalam penyusurannya tadi, polisi menemukan 10.000 tanaman ganja dan 10 kilogram ganja kering siap jual. Kini, semua barang bukti sudah diamankan ke Mapolres Lumajang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang