LUMAJANG, KOMPAS.com - Pencurian kerbau dengan cara menyembelih di tempat dan hanya diambil dagingnya kerap terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dalam tiga bulan terakhir.
Setidaknya, ada tujuh ekor kerbau di Kabupaten Lumajang yang diketahui hilang dan ditemukan tinggal tulang-belulangnya saja.
Polisi juga sudah menangkap empat orang pelaku pencurian kerbau dengan cara menyembelih di tempat itu.
Baca juga: Teror Pencurian Kerbau di Lumajang Berakhir, 4 Pelaku Ditangkap
Kepada polisi, pelaku mengaku daging kerbau hasil curiannya itu dibawa ke pasar hewan untuk dijual.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Endra Novianto mengatakan, risiko daging kerbau hasil curian itu dicampur dengan daging sapi di pasaran cukup tinggi.
Baca juga: Cak Thoriq Diperiksa Polda Jatim, KPU Lumajang Pastikan Tahapan Pilkada Tetap Jalan
Mengingat, rumah potong hewan (RPH) di Lumajang tidak pernah menyembelih kerbau.
Artinya, di pasaran Lumajang tidak dijual daging kerbau. Sebab, setiap kios yang menjual daging, aturannya mengharuskan berasal dari RPH.
"Kalau di data RPH kita tidak pernah memotong kerbau, berarti di pasaran juga enggak ada yang jual," kata Endra di kantornya, Selasa (10/9/2024).
Meski begitu, Endra menyebut, daging kerbau sebenarnya aman untuk dikonsumsi. Namun, masyarakat Lumajang belum terbiasa mengkonsumsi daging kerbau.
Ditambah, adanya kasus pencurian kerbau yang diambil dagingnya itu membuat pihak dinas tidak bisa menjamin kesehatan dan kehalalan daging.
"Sebenarnya aman (dikonsumsi), tapi karena kasusnya itu dicuri dan disembelih seperti itu kita tidak tahu apakah kerbau itu sehat dan proses penyembelihannya halal atau tidak," jelasnya.
Kapolres Lumajang AKBP Zainul Rofik mengatakan, pihaknya masih mendalami kemungkinan daging kerbau curian terjual bebas di pasaran.
"Masih kita dalami kemungkinan itu, yang jelas pelaku mengaku menjualnya ke pasar hewan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang