KOMPAS.com – Dinas kesehatan Kabupaten Magetan mengkalim angka kematian akibat penyakit TBC tahun ini turun drastis dibandingkan dengan 2023.
Agus Yudi Purnomo, epidemolog Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, mengatakan bahwa hingga pertengahan Agustus korban meninggal dunia akibat TBC tercatat 4 orang.
Angka tersebut jauh menurun dibandingkan 2023. Kala itu tercatat 26 orang meninggal dunia karena TBC.
“Sudah turun, tahun lalu angka kematian kami cukup tinggi, 26 orang. Tahun ini yang meninggal hingga pertengahan tahun hanya 4 orang,” ujarnya ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/9/2024).
Baca juga: Jadi Provinsi Kasus TBC Terbanyak, Jabar Dapat 5 Alat X-ray Portable dari Kemenkes
Yudi Purnomo menambahkan, penurunan jumlah kematian akibat TBC di Kabupaten Magetan disebabkan upaya percepatan penemuan pasien terpapar TBC dan penanganan terhadap pasien.
“Kenapa ini turun, karena kami bisa menemukan lebih dini. Jadi penemuan penderita TB lebih dini pengobatannya lebih berhasil."
"Semakin terlambat, usianya semakin tua kondisinya semakin lemah maka kemungkinan sembuhnya semakin kecil,” imbuhnya.
Agar pasien terpapar TBC lebih cepat ditemukan, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan mendapat bantuan alat X-ray mobile dari Kementerian Kesehatan.
Dengan peralatan tersebut, pasien yang terpapar TNC akan lebih cepat diketahui.
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan ditargetkan menemukan 1.662 orang TBC. Dari target yang ditentukan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan menemukan 592 pasien TBC.
”Dari target 1.662 itu kami sudah menemukan 592 orang. penderita TBSO dan 3 penderita TB resisten obat serta anak-anaknya 64,” katanya.
Baca juga: Kasus TBC di Padang Meningkat, Koto Tangah Daerah Terbanyak
Dari jumlah 593 pasien yang mengalami inveksi laten TBC, 590 orang sudah menjalani pengobatan atau 99 persen.
“Teknis pengobatan dengan sistem DOTS, tuberkulosis resisten obat itu 6 bulan di mana 2 bulan fase intensif dan 4 bulan fase lanjutan."
"Yang resisten obat dengan regimen lama itu bisa setahun atau dua tahun tergantung kondisi pasiennya."
"Kalau pencegahan TBC untuk mereka yang kontak erat yang mengalami inveksi laten TBC itu 3 bulan berturut-turut seminggu hanya sekali,” pungkas Agus.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang