Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Relawan Berpenampilan Banteng, Badan Dicat Hitam demi Dukung Eri-Armuji

Kompas.com, 28 Agustus 2024, 15:00 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pasangan Eri Cahyadi-Armuji diantarkan massa relawannya saat mendaftar Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024, Rabu (28/8/2024). Dua relawan yang mencuri perhatian berpenampilan menyerupai banteng.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, dua relawan tersebut tampak mewarnai seluruh tubuhnya dengan cat hitam. Selain itu, mereka mengenakan hiasan kepala menyerupai banteng lengkap dengan tanduknya.

Baca juga: Disinggung Lawan Kotak Kosong dalam Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji: Sama Saja

Salah satu relawan, Arianto (50), warga Kecamatan Bubutan, mengaku sudah mengecat tubuhnya sejak dari rumah sebelum berangkat menuju ke Kantor DPC PDI-Perjuangan (PDI-P) Surabaya.

"Kemudian, saya berangkat bersama ribuan relawan lainnya mengantarkan pasangan Eri-Armuji untuk mendaftarkan sebagai pasangan calon (paslon)," kata Arianto saat ditemui di KPU Surabaya.

"Badan dicat (mirip banteng) ini soalnya ikon dari PDI-P. Kalau ada acara atau kegiatan (partai) begini pasti ikut, termasuk pendaftaran ini," tambahnya.

Relawan lain, Ahmad Bayu Samudra (25), warga Kecamatan Bubutan, mengutarakan hal serupa. Ia juga menganggap mengecat tubuh sebagai bentuk dukungan kepada Eri-Armuji.

"Kemarin disuruh pakai begini (cat hitam), tapi saya rela. Terus tadi di Kantor DPC PDI-P Surabaya, diminta Pak Eri sama Pak Armuji joget-joget pas berangkat ke sini (Kantor KPU)," ujarnya.

Ahmad berharap pasangan petahana tersebut dapat kembali memimpin Surabaya di periode selanjutnya. Menurutnya, keduanya belum lama menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota.

"Harapannya Pak Eri sama Pak Armuji melanjutkan. Kan baru tiga tahun mereka menjabat, masih belum penuh. Jadi harus mendaftar kedua kalinya untuk memajukan Surabaya," imbuhnya.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan Kompas.com, massa pendukung Eri-Armuji mulai terlihat tiba di Kantor KPU Surabaya sekitar pukul 09.30 WIB. Selain itu, tampak juga barisan pemuda yang mengenakan kostum Paskibra serba putih turut dalam rombongan itu.

Baca juga: DPRD Jember Bentuk Pansus Pilkada, Ini Tujuannya

Mereka membawa sejumlah bendera pengusung Eri-Armuji. Pasangan petahana tersebut mulai terlihat di kerumunan dengan menaiki becak dan langsung dikelilingi ribuan pendukung hingga masuk ke Kantor KPU Surabaya.

"Saya dan wakil saya Pak Armuji, mendaftarkan ke KPU Surabaya hari ini. Saya terima kasih kepada partai politik yang ikut mengantarkan kami," kata Eri di KPU Surabaya.

Dengan dukungan penuh dari para relawan dan partai politik, pasangan Eri Cahyadi-Armuji berharap dapat memenangkan Pilkada Surabaya 2024 dan melanjutkan program pembangunan kota.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau