MALANG, KOMPAS.com - Beberapa sosok pemuda di Kota Malang, Jawa Timur terang-terangan menyatakan diri siap maju dalam kontestasi Pilkada 2024.
Dua di antaranya adalah Ganis Rumpoko dari PDIP dan Fairouz Huda dari Partai Demokrat.
Meskipun, belum ada surat rekomendasi yang turun atas kedua tokoh tersebut, namun spanduk-spanduk keduanya bertebaran di pinggir-pinggir jalan.
Komunikasi politik baik di internal partai, maupun dengan partai lainnya, serta langkah turun ke masyarakat sudah mulai dilakukan.
Sebenarnya, komunikasi politik juga dilakukan oleh wajah-wajah lama, sebut saja Abah Anton, Wahyu Hidayat, Fuad, dan beberapa nama lainnya.
Baca juga: Ganis Rumpoko Deklarasi Maju Pilkada Kota Malang, Berharap Dapat Rekom PDI-P
Namun, mereka belum terlalu intensif menunjukkan "niat" turun ke masyarakat sebagai bakal calon kepala daerah.
Pengamat Komunikasi Politik dari FISIP Universitas Brawijaya, Anang Sujoko menilai, kehadiran sosok pemuda masih dalam tahap menawarkan diri ke partainya.
Sosok pemuda yang bermunculan dinilai Anang Sujoko, sedang berharap menaikkan elektabilitasnya masing-masing.
"Nah ketika nanti elektabilitas yang te-record bagus, maka partai politik pasti akan mencari ini. Dasar itulah kemudian nanti partai politik akan mencoba untuk mengusung," kata Anang Sujoko.
Sedangkan wajah-wajah lama memiliki jalan politik berbeda dengan lobi dan grassroot yang lebih intensif.
"Jalannya beda. Jalannya bisa jadi adalah satu, lobi politik yang lebih intens. Nah, kemudian dia juga melakukan operasi yang ada di masyarakat bawah."
"Nah lobi-lobi politik yang intens dengan beberapa tokoh itu yang senior-senior lakukan semacam itu," ungkap Anang Sujoko.
Baca juga: Pasangan Independen Pilkada Kota Malang Laporkan PPK ke DKPP
Anang juga menilai perkembangan kontestasi Pilkada Kota Malang 2024 berjalan lambat.
Menurut dia, sosok pemuda bisa memengaruhi elektabilitas wajah-wajah senior. Jika hal itu bisa memengaruhi pemilih dari kalangan pemuda.
"Misal, Ganis ini bisa menggarap dengan baik dan beberapa pendekatannya kan sudah beda dengan Pak Wahyu dan satunya ya, beda banget."