KOMPAS.com - Dua karyawan dealer mobil Suzuki dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Negeri Bojonegoro atas kasus dugaan korupsi pengadaan mobil siaga desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Kedua tersangka adalah perempuan berinisial SH, Sales PT United Motors Centre (PT UMC) dan Branch Manager PT Sejahtera Buana Trada (PT SBT) berinisial IV.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Aditya Sulaeman, mengatakan, kedua tersangka memiliki peran penting dalam proses pengadaan mobil siaga desa.
Baca juga: Sejumlah Kades di Bojonegoro Kembalikan Uang Cashback Pengadaan Mobil Siaga Desa
Dalam proyek pengadaan mobil siaga di 386 desa di Kabupaten Bojonegoro yang menelan anggaran senilai Rp 96,5 miliar tersebut ditemukan adanya penyelewengan.
"Pengadaan mobil siaga desa melalui PT UMC diperkirakan kerugian negara mencapai 4.32 miliar rupiah dan melalui PT SBT, kerugiannya diperkirakan mencapai 1 miliar rupiah," kata Aditya Sulaeman, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (16/8/2024).
Kedua karyawan dealer mobil tersebut sempat diperiksa sebagai saksi selama tujuh jam terkait dugaan korupsi bantuan keuangan khusus (BKK) APBD Bojonegoro tahun 2022 untuk pengadaan mobil siaga desa.
Pihak penyidik tindak pidana khusus Kejaksaan Negeri Bojonegoro menemukan cukup bukti. Kemudian, keduanya ditetapkan tersangka dan ditahan.
"Kedua tersangka juga langsung dilakukan penahanan dan dititipkan ke Lapas Bojonegoro," ujarnya.
Kedua tersangka dikenakan pasal 2, 3, 5 dan pasal 11 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Juncto pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
Baca juga: Mobil Siaga Desa di Bojonegoro Tercebur ke Sungai, 8 Penumpang Dilarikan ke RS
Aditya Sulaeman menyebutkan, pihaknya masih terus melakukan pengembangan penyidikan terkait kemungkinan adanya keterlibatan tersangka lain.
"Kami terus mendalami dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain terkait kasus ini," terangnya.
Selama proses penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan mobil siaga desa tersebut, pihak kejaksaan berhasil mengembalikan keuangan negara sebanyak Rp 4 miliar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang