Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kabupaten Madiun, Golkar Usung Hari Wur-Purnomo Hadi

Kompas.com, 5 Agustus 2024, 19:11 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Partai Golkar secara resmi mengusung Hari Wuryanto-Purnomo Hadi sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati pada Pilkada Madiaun mendatang. 

Pasangan calon (paslon) itu resmi diusung setelah mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto. 

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Madiun, Mujono menyebut, penyerahan surat keputusan rekomendasi diserahkan langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Mohammad Sarmudi di Surabaya, Minggu (4/8/2024).

“Kemarin SK sudah diserahkan langsung Ketua DPD Partai Golkar Jatim mewakili Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Surabaya. Saya juga ikut mendampingi saat penyerahan SK rekomendasi. Jadi sudah resmi kami mengusung Hariwur-Purnomo Hadi,” kata Mujono saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (5/8/2024). 

Baca juga: Pilkada Solo, Relawan Sahabat Bang Ara, dan Dukungan untuk Gusti Bhre...

Diketahui, Hari Wuryanto merupakan mantan Wakil Bupati Madiun periode 2018-2023. Sementara Purnomo Hadi saat ini menjabat sebagai Direktur RSUD Dolopo Kabupaten Madiun.

Mujono mengatakan DPP Partai Golkar memberikan rekomendasi kepada paslon berjuluk Harmonis itu setelah dilakukan pengamatan, survei dan masukan dari arus bawah.

“Setelah melakukan survei, pengamatan dan mendengar masukan dari arus bawah maka DPP Partai Golkar resmi mengusung paslon Hari Wur-Purnomo Hadi,” kata Mujono.

Sebelum memberikan rekomendasi, DPP Partai Golkar memberikan surat tugas bagi paslon Harmonis.

“Surat tugas itu dilaksanakan sepenuh hati dan ada koordinasi sehinggai munculah surat rekomendasi tersebut,” jelas Mujono.

Golkar pun akan berkoalisi dengan PKB untuk mengusung Hari-Purnomo. Dengan demikian paslon Harmonis didukung 14 kursi di DPRD untuk mendaftar Pilkada Kabupaten Madiun. 

Diketahui, untuk maju Pilkada Kabupaten Madiun, paslon harus didukung minimal 9 kursi di DPRD. Pada pemilu legeslatif 2024, Partai Golkar meraih delapan kursi, sementara PKB enam kursi.

Dia mengatakan Partai Golkar segera membentuk tim pemenangan ditingkat kabupaten, kecamatan dan desa.

Bakal Calon Bupati, Hari Wuryanto yang dikonfirmasi terpisah menyatakan sudah menerima surat rekomendasi dari Ketua Umum DPP Partai Golkar kemarin malam. Dalam waktu dekat, Harmonis juga akan menerima rekomendasi dari beberapa partai lain yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Madiun.

“Insyallah PKB sudah clear, tinggal kita mengambil rekomendasi di Jakarta dalam waktu dekat. Tak hanya PKB, nanti partai lain juga akan bergabung untuk mengusung kami dalam Pilkada Kabupaten Madiun 2024,” kata Hari Wur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau