Saat warga fokus pada pelaku utama, tiga pelaku lainnya masih berada di dalam mobil.
Rupanya, kesempatan itu dipakai oleh ketiganya untuk melarikan diri. Mobil yang ternyata sewaan itu melaju meninggalkan lokasi.
Giliran Rahmat Setiawan, seorang pengemudi ojek online yang kebetulan melintas di lokasi. Dia sebenarnya juga belum begitu memahami situasi yang ada.
“Saya pas di perempatan itu lihat ada keramaian. Saya pikir ada kecelakaan. Lalu saya lihat mobil yang rame-rame itu kok lari,” ujar dia kepada Kompas.com.
Hal itu menggerakkan nuraninya untuk mengejar mobil tersebut. Dia terus mengejar bahkan sampai ke gang-gang yang ada di Kota Kediri.
“Saya sudah teriak-teriak agar orang lain ikut ngejar, tapi ternyata cuman saya sendiri yang berangkat ngejar,” ujar Rahmat.
Laju mobil, kata pria dengan sapaan akrab Cak Mat itu, baru terhenti di simpang empat Muning yang berjarak beberapa kilometer dari lokasi kejadian. Saat itu, arus lalu lintas terhambat karena padatnya kendaraan di malam Minggu.
Baca juga: Kronologi Pria asal Probolinggo Culik Anak Asuhnya di Kediri Usai Cintanya Ditolak
Kesempatan itu dipakai Cak Mat untuk menghentikan total laju mobil, dengan cara memalangkan motornya tepat di depan mobil.
“Saya pikir ini kesempatan berhenti. Lalu juga saya pikir daripada saya yang celaka, maka saya pake motor saya untuk dipalangkan,” lanjut dia.
Setelah mobil berhenti, Cak Mat yang juga belum menyadarinya bahwa peristiwa itu adalah penculikan, hanya berdasarkan insting, kalau ada masalah harus diselesaikan, bukannya lari.
Cak Mat lantas memaksa pengemudi turun dari mobil dan memintanya untuk balik ke lokasi Jalan Veteran.
“Saya juga lalu menyampaikan ke warga di situ untuk meminta bantuan pengawalan mobil menuju ke Veteran,” lanjut dia.
Misi Cak Mat berhasil. Pria itu berhasil membawa kembali pelaku tersebut menuju balai kelurahan.
Peristiwanya kemudian ditangani anggota kepolisian yang datang, lalu membawa mereka ke markas polisi.
Setelah itu Cak Mat baru tahu kalau peristiwa yang baru saja terjadi itu terkait dengan penculikan seorang perempuan oleh empat laki-laki.
Hal yang tidak pernah dibayangkannya. Apalagi dia mengejar seorang diri dan di dalam mobil tersebut ada tiga pelaku lainnya.
“Setelah tahu apa yang terjadi, saya sempat kaget banget pokoknya,” kata dia.
Baca juga: Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan
Sebagaimana Tino, Cak Mat juga sudah memberikan keterangan kepada polisi.
Sebelumnya diberitakan, N nyaris menjadi korban penculikan. Pelakunya adalah S (55) beserta tiga rekannya.
Keempat pelakunya kini sudah ditetapkan tersangka dan tersangka S sebagai pelaku utama, adalah ayah angkat korban.
Pemeriksaan polisi mengungkap bahwa motif penculikan itu karena dendam pribadi dan persoalan asmara.
Asmara karena tersangka S sebagai pelaku utama, patah hati setelah cintanya ditolak korban.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang