Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Keluarga Korban, Gate 13 Stadion Kanjuruhan Dibangun Kembali

Kompas.com, 26 Juli 2024, 14:34 WIB
Imron Hakiki,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Perseroan Terbatas (PT) Waskita Karya selaku kontraktor renovasi Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, akan membangun kembali pintu atau Gate 13 Stadion Kanjuruhan.

Hal itu seiring rasa keberatan yang diutarakan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan atas pembongkaran Gate 13. Sebab korban Tragedi Kanjuruhan banyak yang tewas di tempat itu sehingga dinilai menyimpan banyak kenangan.

Project Manager Renovasi Stadion Kanjuruhan PT Waskita Karya, Vino Teguh Pramudya mengatakan, pengembalian Gate 13 itu sebagai respons atas permintaan perwakilan keluarga korban.

"Kami akan berupaya mengembalikan dinding-dinding di Gate 13," ungkapnya saat ditemui, Jumat (26/7/2024).

Baca juga: Kejari Kabupaten Malang Sidak Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan, Diduga Ada Penyimpangan

Saat ini, kondisi Gate 13 tersisa tangga, toilet bawah, pagar besi di sisi atas tangga, dan pintu besi warna biru di ujung tanggal bawah.

Vino mengatakan, sebelumnya pembongkaran itu dilakukan sebagai akses alat berat yang cukup besar untuk boring (penguatan pondasi stadion), sekaligus penambahan titik pondasi dan pengeboran.

"Alat boring itulah yang saya bilang cukup besar, tidak akan mungkin masuk kalau tidak merelokasi sebagian instrumen yang ada di pintu 13," tuturnya.

Sebaliknya, apabila instrumen Gate 13 dibiarkan, justru akan membahayakan. Sebab, seluruh area pintu stadion sudah diperkuat, hanya tersisa Gate 13.

"Kalau disisakan pintu 13 saja, ya otomatis dia akan kalah secara struktur. Ya, pasti akan terjadi pelemahan. Khawatirnya potensi terburuknya adalah keruntuhan yang terjadi itulah yang kami hindari sebetulnya," jelasnya.

Alasan-alasan itu, menurut Vino, sudah disampaikan dalam forum audiensi bersama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan pada tanggal 28 Mei 2024 lalu.

"Kami kira semuanya sudah ter-copy. Tapi ternyata kembali lagi pemahaman setiap orang berbeda-beda. Mungkin ke depannya kami akan lebih intens menginformasikan segala macam yang terjadi, supaya kami komunikasikan secara jelas dan detail kepada para keluarga korban," jelasnya.

Vino menyebut proses pengembalian itu dipastikan tidak ada kendala. Baginya, kendala yang paling utama adalah mengembalikan kenangan yang ada di bangunan lama.

"Kalau membangun dinding baru tidak ada masalah bagi saya. Kami akan mengembalikan sesuai bentuk awal sebelum kami relokasi khususnya di pintu 13 yang mepet tangga. Cuma esensinya akan berbeda. Itu yang kami sayangkan," katanya.

Secara umum, proses renovasi Stadion Kanjuruhan saat ini sudah mencapai sekitar 65 persen.

"Kami akan kejar sesuai dengan target Desember, dengan catatan bahwa tidak ada penundaan sepihak dari pihak manapun," tuturnya.

Luasan area tribun, menurut Vino, tetap sama dengan sebelumnya. Hanya saja, PT Waskita Karya akan mendisiplinkan kursi tribun agar jumlah penonton tidak melebihi kapasitas.

"Kita tambahkan kursi supaya jumlah penonton sesuai dengan kapasitasnya, yakni 21.700 orang. Sebelumnya ketika masih berupa kursi beton, jumlah penonton bisa over kapasitas mencapai 40.000 orang. Sehingga setelah berpuluh-puluh tahun over kapasitas, kami perlu melakukan perkuatan struktur bangunan supaya stadion ini memenuhi sertifikat layak fungsi," terangnya.

Baca juga: Kejari Kabupaten Malang Sidak Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan, Diduga Ada Penyimpangan

Selain itu, nantinya juga ada dua pintu utama yang dapat difungsikan untuk operasional mobil ambulans dan mobil pemadam kebakaran.

"Untuk Gate 13 nanti akan dinonaktifkan dan akan kami kembalikan ke Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan. Rencana museum atau apapun itu nanti di ruko 1 dan ruko 2. Nanti pengelolanya dikembalikan ke perwakilan keluarga korban," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau