MALANG, KOMPAS.com - Perseroan Terbatas (PT) Waskita Karya selaku kontraktor renovasi Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, akan membangun kembali pintu atau Gate 13 Stadion Kanjuruhan.
Hal itu seiring rasa keberatan yang diutarakan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan atas pembongkaran Gate 13. Sebab korban Tragedi Kanjuruhan banyak yang tewas di tempat itu sehingga dinilai menyimpan banyak kenangan.
Project Manager Renovasi Stadion Kanjuruhan PT Waskita Karya, Vino Teguh Pramudya mengatakan, pengembalian Gate 13 itu sebagai respons atas permintaan perwakilan keluarga korban.
"Kami akan berupaya mengembalikan dinding-dinding di Gate 13," ungkapnya saat ditemui, Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Kejari Kabupaten Malang Sidak Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan, Diduga Ada Penyimpangan
Saat ini, kondisi Gate 13 tersisa tangga, toilet bawah, pagar besi di sisi atas tangga, dan pintu besi warna biru di ujung tanggal bawah.
Vino mengatakan, sebelumnya pembongkaran itu dilakukan sebagai akses alat berat yang cukup besar untuk boring (penguatan pondasi stadion), sekaligus penambahan titik pondasi dan pengeboran.
"Alat boring itulah yang saya bilang cukup besar, tidak akan mungkin masuk kalau tidak merelokasi sebagian instrumen yang ada di pintu 13," tuturnya.
Sebaliknya, apabila instrumen Gate 13 dibiarkan, justru akan membahayakan. Sebab, seluruh area pintu stadion sudah diperkuat, hanya tersisa Gate 13.
"Kalau disisakan pintu 13 saja, ya otomatis dia akan kalah secara struktur. Ya, pasti akan terjadi pelemahan. Khawatirnya potensi terburuknya adalah keruntuhan yang terjadi itulah yang kami hindari sebetulnya," jelasnya.
Alasan-alasan itu, menurut Vino, sudah disampaikan dalam forum audiensi bersama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan pada tanggal 28 Mei 2024 lalu.
"Kami kira semuanya sudah ter-copy. Tapi ternyata kembali lagi pemahaman setiap orang berbeda-beda. Mungkin ke depannya kami akan lebih intens menginformasikan segala macam yang terjadi, supaya kami komunikasikan secara jelas dan detail kepada para keluarga korban," jelasnya.
Vino menyebut proses pengembalian itu dipastikan tidak ada kendala. Baginya, kendala yang paling utama adalah mengembalikan kenangan yang ada di bangunan lama.
"Kalau membangun dinding baru tidak ada masalah bagi saya. Kami akan mengembalikan sesuai bentuk awal sebelum kami relokasi khususnya di pintu 13 yang mepet tangga. Cuma esensinya akan berbeda. Itu yang kami sayangkan," katanya.
Secara umum, proses renovasi Stadion Kanjuruhan saat ini sudah mencapai sekitar 65 persen.
"Kami akan kejar sesuai dengan target Desember, dengan catatan bahwa tidak ada penundaan sepihak dari pihak manapun," tuturnya.
Luasan area tribun, menurut Vino, tetap sama dengan sebelumnya. Hanya saja, PT Waskita Karya akan mendisiplinkan kursi tribun agar jumlah penonton tidak melebihi kapasitas.
"Kita tambahkan kursi supaya jumlah penonton sesuai dengan kapasitasnya, yakni 21.700 orang. Sebelumnya ketika masih berupa kursi beton, jumlah penonton bisa over kapasitas mencapai 40.000 orang. Sehingga setelah berpuluh-puluh tahun over kapasitas, kami perlu melakukan perkuatan struktur bangunan supaya stadion ini memenuhi sertifikat layak fungsi," terangnya.
Baca juga: Kejari Kabupaten Malang Sidak Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan, Diduga Ada Penyimpangan
Selain itu, nantinya juga ada dua pintu utama yang dapat difungsikan untuk operasional mobil ambulans dan mobil pemadam kebakaran.
"Untuk Gate 13 nanti akan dinonaktifkan dan akan kami kembalikan ke Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan. Rencana museum atau apapun itu nanti di ruko 1 dan ruko 2. Nanti pengelolanya dikembalikan ke perwakilan keluarga korban," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang