Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Daya Tarik Sikatan Daya 2024, Diserbu Ribuan Warga demi Lihat Manuver Jet Tempur

Kompas.com, 9 Juli 2024, 18:19 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Latihan misi Sikatan Daya oleh pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, selalu berhasil menarik warga lokal untuk datang menyaksikan kebolehan pasukan keamanan kebanggaan bangsa.

Tahun ini, kepadatan kawasan Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi semakin bertambah karena bertepatan dengan masa libur sekolah.

Sejak pukul 06.00 WIB, warga sudah berbondong-bondong mendatangi area latihan demi melihat manuver-manuver jet tempur milik TNI AU.

Baca juga: 300 Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Diserang Hama Tikus

Banyak juga yang memanfaatkan momen ini untuk piknik bersama keluarga. Berbekal tikar dan payung, serta masakan yang dibawa dari rumah, menggenapi momen liburan keluarga terasa istimewa dengan pertunjukan jet tempur di depan mata.

Seperti yang dilakukan Roni dan keluarga kecilnya. Ia datang ke AWR bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil.

Baca juga: Pria Lumajang Ajukan Gugatan karena Diberhentikan Kemendes, Sebut Pemecatan Imbas Pileg 2024

Menurutnya, selain piknik dan melihat pertunjukan, ia juga sambil mengedukasi dua putranya tentang kehebatan tentara kita.

"Liburan anak-anak sengaja saya ajak ke sini, biar mereka tahu kita punya tentara yang keren, siapa tahu anak-anak punya cita-cita pengen jadi tentara nanti," kata Roni di AWR Lumajang, Selasa (9/7/2024).

Lain hal dengan Roni, Edi, salah satu warga Kecamatan Tempeh mengaku penasaran dengan proses kerja para tentara yang bertugas mengamankan wilayah Indonesia.

Selain itu, ia ingin melihat secara langsung teknologi keamanan udara yang dimiliki Indonesia itu beraksi.

"Penasaran, biasanya lihat di TV ada perang dengan senjata canggih, ingin lihat langsung," kata Edi di AWR Lumajang.

Sebagai informasi, latihan Sikatan Daya 2024 dilakukan untuk menguji konsep operasi udara gabungan dalam Operasi Militer Perang (OMP).

Selain itu, latihan juga berfungsi untuk menguji kesiapan operasional jajaran Koopsud II TNI AU dihadapkan dengan tantangan tugas mendatang.

Latihan ini melibatkan pesawat tempur, pesawat angkut, pesawat intai, satuan radar, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Semua unsur dan satuan tugas memainkan skenario latihan sesuai platformnya masing-masing.

Beberapa skenario operasi yang disimulasikan antara lain operasi udara khusus (pembebasan tawanan), operasi udara intelijen, pengamatan, dan pengintaian, operasi udara lawan udara defensif.

Kemudian, operasi udara lawan udara ofensif, operasi perlindungan kekuatan udara, operasi udara lawan darat, operasi udara serangan strategis, operasi mobilisasi udara (penerjunan satuan tempur).

Halaman:


Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau