Salin Artikel

Melihat Daya Tarik Sikatan Daya 2024, Diserbu Ribuan Warga demi Lihat Manuver Jet Tempur

LUMAJANG, KOMPAS.com - Latihan misi Sikatan Daya oleh pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, selalu berhasil menarik warga lokal untuk datang menyaksikan kebolehan pasukan keamanan kebanggaan bangsa.

Tahun ini, kepadatan kawasan Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi semakin bertambah karena bertepatan dengan masa libur sekolah.

Sejak pukul 06.00 WIB, warga sudah berbondong-bondong mendatangi area latihan demi melihat manuver-manuver jet tempur milik TNI AU.

Banyak juga yang memanfaatkan momen ini untuk piknik bersama keluarga. Berbekal tikar dan payung, serta masakan yang dibawa dari rumah, menggenapi momen liburan keluarga terasa istimewa dengan pertunjukan jet tempur di depan mata.

Seperti yang dilakukan Roni dan keluarga kecilnya. Ia datang ke AWR bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil.

Menurutnya, selain piknik dan melihat pertunjukan, ia juga sambil mengedukasi dua putranya tentang kehebatan tentara kita.

"Liburan anak-anak sengaja saya ajak ke sini, biar mereka tahu kita punya tentara yang keren, siapa tahu anak-anak punya cita-cita pengen jadi tentara nanti," kata Roni di AWR Lumajang, Selasa (9/7/2024).

Lain hal dengan Roni, Edi, salah satu warga Kecamatan Tempeh mengaku penasaran dengan proses kerja para tentara yang bertugas mengamankan wilayah Indonesia.

Selain itu, ia ingin melihat secara langsung teknologi keamanan udara yang dimiliki Indonesia itu beraksi.

"Penasaran, biasanya lihat di TV ada perang dengan senjata canggih, ingin lihat langsung," kata Edi di AWR Lumajang.

Sebagai informasi, latihan Sikatan Daya 2024 dilakukan untuk menguji konsep operasi udara gabungan dalam Operasi Militer Perang (OMP).

Selain itu, latihan juga berfungsi untuk menguji kesiapan operasional jajaran Koopsud II TNI AU dihadapkan dengan tantangan tugas mendatang.

Latihan ini melibatkan pesawat tempur, pesawat angkut, pesawat intai, satuan radar, dan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat). Semua unsur dan satuan tugas memainkan skenario latihan sesuai platformnya masing-masing.

Beberapa skenario operasi yang disimulasikan antara lain operasi udara khusus (pembebasan tawanan), operasi udara intelijen, pengamatan, dan pengintaian, operasi udara lawan udara defensif.

Kemudian, operasi udara lawan udara ofensif, operasi perlindungan kekuatan udara, operasi udara lawan darat, operasi udara serangan strategis, operasi mobilisasi udara (penerjunan satuan tempur).

Operasi perebutan dan pengendalian pangkalan udara, manuver darat, operasi pengisian bahan bakar di udara, dan operasi mobilisasi udara (Bekul Hellybox & Container Delivery System).

Latihan Sikataan Daya 2024 ini melibatkan alutsista pesawat TNI AU di antaranya pesawat intai strategis Boeing 737, pesawat tempur Sukhoi Su-27/30.

Kemudian, pesawat tempur T-50i Golden Eagle, pesawat tempur F-16 Fighting Falcon, pesawat tempur EMB-314 Super Tucano, pesawat angkut C-130 Hercules, dan pesawat angkut NC-212i.

Dilengkapi dengan alutsista Kopasgat TNI AU yakni Rudal Hanud Chiron, Oerlicon Skyshield, QW-19, Rantis Turangga, Rantis P2 Tiger, Rantis P6 ATAV, Senjata Lawan Tank (SLT), Sniper AX-308 dan Sniper AW-50, serta Mortir 81 dan Mortir 60.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Mohamas Tony Harjono mengatakan, Sikatan Daya 2024 mendapatkan tambahan alutsista berupa pesawat hercules dan helikopter.

Untuk pesawat tempur, kata Tony, baru akan ada tambahan alutsista pada awal tahun 2026.

"Tahun ini kita baru mendapatkan pesawat hercules tipe J dan helikopter H-225, pesawat tempur belum datang, kita masih menunggu yang Insyaallah di awal 2026," jelasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/07/09/181905078/melihat-daya-tarik-sikatan-daya-2024-diserbu-ribuan-warga-demi-lihat

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com