Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Ipda Hery Wiyono mengatakan, pelaku Mian mengubur jasad korban secara diam-diam pada Minggu (23/6/2024).
“Pemakamannya sekitar menjelang subuh,” ujarnya, Rabu (26/6/2024). Mian menggunakan alat-alat seadanya untuk menggali tanah, seperti sendok dan kayu. Kedalaman liang lahad hanya 40 sentimeter.
Jenazah AF yang terbungkus kafan, dikubur secara apa adanya karena ibu kandung dan ayahnya panik.
Ia mengatakan jasad korban sempat dibawa ke kamar kos di Kota Kediri dengan menggunakan motor. Rencananya, di kamat kos itu kedua pelaku akan mengurus jenazah korban.
Namun rencana itu urung dilakukan karena mereka tak memiliki gunting untuk memotong tali kafan. Akhirnya keduanya kembali ke rumah di Kabupaten Kediri dan memutuskan memakamkan korban di samping rumah.
Baca juga: Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah
Kasus tewasnya balita di Kediri ini diketahui usai kakek korban, SY (73), merasa janggal terhadap sikap anak dan menantunya ketika mengunjungi rumahnya di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Saat bertandang, keduanya tak membawa AF. Tak adanya AF ditanyakan oleh SY. Mereka berkilah AF meninggal karena terjatuh. Jasad AF telah dimakamkan di samping rumah.
"Mereka bilang gitu sambil menangis bersimpuh di pangkuan saya. Sambil minta maaf,” ungkapnya, Selasa.
SY mengatakan saat Novita bercerai dengan suami pertamanya, korban yang masih bayi ia asuh di rumahnya yang ada di Kabupaten Nganjuk karena Novita bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Baca juga: Balita Terkubur di Kediri, Ibu dan Ayah Tiri Ditetapkan Tersangka
Novita kemudian kembali menikah dengan Mian pada Januari 2024. Lalu pada Februari 2024, korban pun diboyong untuk tinggal bersama keduanya di Kediri.
Saat mendengar pengakuan anak dan menantunya, SY mengajak keduanya kembali ke Kediri. Ternyata benar, AF ditemukan dikubur di pinggir rumah.
Curiga dengan kematian sang cucu, SY pun melapor ke perangkat desa. Polisi yang turun tangan langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa Novita serta Mian. Terungkap korban tewas karena dianiaya ibu kandung da ayah tirinya pada Sabtu (22/6/2024).
"Saya tidak membayangkan ini terjadi,” pungkas SY.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M Agus Fauzul Hakim | Editor: Andi Hartik, Aloysius Gonsaga AE), Tribun Jatim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.