Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi ASN Digital Kota Kediri Terdampak Serangan Siber PDNS, Layanan Sempat Dilakukan Manual

Kompas.com - 27/06/2024, 13:49 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Layanan aplikasi Aparatur Sipil Nasional (ASN) Digital milik Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, turut terdampak dalam serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.

Sistem layanan yang beralamat di asndigital.kedirikota.go.id itu merupakan digitalisasi administrasi yang bertujuan menunjang efisiensi kinerja pegawai.

Baca juga: Pakar Siber Akui Sulit Pulihkan Data di PDN Tanpa “Kunci” dari Peretas

Layanan itu mulai dipraktikkan sejak tahun 2023 di kalangan ASN Pemkot dan penggunaannya diperluas ke sekolah-sekolah di bawah naungan pemerintah daerah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Kediri Apip Permana mengatakan, layanan tersebut mulai mengalami masalah pada tanggal 20 Juni 2024 seiring dengan serangan PDNS.

“Layanan sempat trouble di tanggal 20,” ujar Apip Permana dalam sambungan telepon dengan Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya Back Up

Dampak serangan siber itu membuat sistem tidak dapat diakses sama sekali. Sehingga semua layanan yang ada di aplikasi itu terpaksa kembali dilakukan secara manual.

“Akhirnya dilakukan manual. Misalnya perizinan ASN, surat menyurat kembali manual,” lanjut Apip.

Namun demikian, kata Apip, kendala yang ada itu tidak berlangsung lama. Saat ini masalah tersebut sudah bisa teratasi dan aplikasinya kembali berfungsi seperti sedia kala.

Alhamdulillah sejak kemarin ini sudah normal kembali,” tegasnya.

Percepatan pemulihan penanganan itu menurutnya bisa segera dilakukan karena pihaknya telah menerapkan langkah antisipasi yakni dengan kebijakan back up data.

Menurut Apip, selama ini server yang ada memang dititipkan di PDNS namun setiap harinya ada petugas khusus pemkot yang melakukan pencadangan data tersebut.

“Memang ribet dan butuh ketelatenan tapi itu demi keamanan,” ungkapnya.

Bukan serangan pertama

Apip Permana mengungkapkan, serangan siber di lingkungan Pemkot Kediri seperti saat ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya sudah beberapa kali namun dalam skala yang lebih ringan.

“Dulu-dulu juga ada tapi enggak sefrontal sekarang ini. Kalau dulu sejam dua jam paling lama sehari sudah bisa diatasi,” ujar pria tersebut.

Serangan-serangan itu menurutnya memang selayaknya menjadi pelecut kesadaran pentingnya keamanan digital. Salah satunya dengan adanya sumber daya manusia berkeahlian teknis.

Namun jumlah SDM dengan spesifikasi tersebut di lingkup Pemkot Kediri menurutnya masih cukup kurang. Sehingga yang bisa dilakukan adalah penguatan SDM yang ada.

Baca juga: Notifikasi Dampak Ransomware PDN Nihil, Sikap Pemerintah Dipertanyakan

“Kalau SDM kami jujur masih kurang. Makanya yang ada itu sering kami upgrade dengan ikut pelatihan-pelatihan,” pungkas Apip.

Sebelumnya, serangan siber PDN terjadi. Peretas mengirimkan malware dan mengenkripsi data di PDN, lalu meminta tebusan sebesar 8 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Pemerintah pusat hingga saat ini masih terus berupaya memulihkan kondisi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

HUT Bhayangkara, BEM Malang Raya Minta Polri Sigap Terima Aduan Warga

HUT Bhayangkara, BEM Malang Raya Minta Polri Sigap Terima Aduan Warga

Surabaya
2 Santri yang Curi Susu karena Uang Bulanan Kurang Akhirnya Dibebaskan

2 Santri yang Curi Susu karena Uang Bulanan Kurang Akhirnya Dibebaskan

Surabaya
Pemilik Kandang Ayam yang Tertimbun Longsor di Blitar Belum Ditemukan

Pemilik Kandang Ayam yang Tertimbun Longsor di Blitar Belum Ditemukan

Surabaya
Pemkot Surabaya Terapkan Blokir KK, Warga Bingung dan Takut

Pemkot Surabaya Terapkan Blokir KK, Warga Bingung dan Takut

Surabaya
TKI Asal Malang yang Tewas di Jepang Belum Bisa Dipulangkan, Ini Alasannya

TKI Asal Malang yang Tewas di Jepang Belum Bisa Dipulangkan, Ini Alasannya

Surabaya
Spanduknya Bertebaran, Pj Wali Kota Malang Mengaku Bukan Kampanye Pilkada 2024

Spanduknya Bertebaran, Pj Wali Kota Malang Mengaku Bukan Kampanye Pilkada 2024

Surabaya
Tabrak dan Pukul Polisi, Dua Pelaku Pencurian di Surabaya Ditembak

Tabrak dan Pukul Polisi, Dua Pelaku Pencurian di Surabaya Ditembak

Surabaya
TKI asal Kabupaten Malang Dikabarkan Tewas Tenggelam di Jepang

TKI asal Kabupaten Malang Dikabarkan Tewas Tenggelam di Jepang

Surabaya
Ponpes di Lumajang yang Pengasuhnya Nikahi Gadis 16 Tahun Tanpa Wali Ternyata Tak Punya Izin

Ponpes di Lumajang yang Pengasuhnya Nikahi Gadis 16 Tahun Tanpa Wali Ternyata Tak Punya Izin

Surabaya
500 Ekor Ayam Terpanggang dalam Kebakaran Kandang di Lamongan

500 Ekor Ayam Terpanggang dalam Kebakaran Kandang di Lamongan

Surabaya
Alasan Cinta, Pria di Surabaya Curi Celana Dalam Teman Lelakinya

Alasan Cinta, Pria di Surabaya Curi Celana Dalam Teman Lelakinya

Surabaya
Pengendara Motor Tewas Tertabrak Mobil di Gresik

Pengendara Motor Tewas Tertabrak Mobil di Gresik

Surabaya
Viral, Video Pesilat Keroyok Suami Istri di Kediri, Polisi Selidiki

Viral, Video Pesilat Keroyok Suami Istri di Kediri, Polisi Selidiki

Surabaya
Kendaraan Dinas di Sampang Digunakan Tak Sesuai Ketentuan, Ada yang Digadaikan

Kendaraan Dinas di Sampang Digunakan Tak Sesuai Ketentuan, Ada yang Digadaikan

Surabaya
Tinggalkan Bandung Barat meski Dapat Penugasan PDI-P, Hengky: Saya Diminta Fokus ke Kota Blitar

Tinggalkan Bandung Barat meski Dapat Penugasan PDI-P, Hengky: Saya Diminta Fokus ke Kota Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com