KEDIRI, KOMPAS.com- Layanan aplikasi Aparatur Sipil Nasional (ASN) Digital milik Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, turut terdampak dalam serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
Sistem layanan yang beralamat di asndigital.kedirikota.go.id itu merupakan digitalisasi administrasi yang bertujuan menunjang efisiensi kinerja pegawai.
Baca juga: Pakar Siber Akui Sulit Pulihkan Data di PDN Tanpa “Kunci” dari Peretas
Layanan itu mulai dipraktikkan sejak tahun 2023 di kalangan ASN Pemkot dan penggunaannya diperluas ke sekolah-sekolah di bawah naungan pemerintah daerah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkot Kediri Apip Permana mengatakan, layanan tersebut mulai mengalami masalah pada tanggal 20 Juni 2024 seiring dengan serangan PDNS.
“Layanan sempat trouble di tanggal 20,” ujar Apip Permana dalam sambungan telepon dengan Kompas.com, Kamis (27/6/2024).
Baca juga: Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya Back Up
Dampak serangan siber itu membuat sistem tidak dapat diakses sama sekali. Sehingga semua layanan yang ada di aplikasi itu terpaksa kembali dilakukan secara manual.
“Akhirnya dilakukan manual. Misalnya perizinan ASN, surat menyurat kembali manual,” lanjut Apip.
Namun demikian, kata Apip, kendala yang ada itu tidak berlangsung lama. Saat ini masalah tersebut sudah bisa teratasi dan aplikasinya kembali berfungsi seperti sedia kala.
“Alhamdulillah sejak kemarin ini sudah normal kembali,” tegasnya.
Percepatan pemulihan penanganan itu menurutnya bisa segera dilakukan karena pihaknya telah menerapkan langkah antisipasi yakni dengan kebijakan back up data.
Menurut Apip, selama ini server yang ada memang dititipkan di PDNS namun setiap harinya ada petugas khusus pemkot yang melakukan pencadangan data tersebut.
“Memang ribet dan butuh ketelatenan tapi itu demi keamanan,” ungkapnya.
Apip Permana mengungkapkan, serangan siber di lingkungan Pemkot Kediri seperti saat ini bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya sudah beberapa kali namun dalam skala yang lebih ringan.
“Dulu-dulu juga ada tapi enggak sefrontal sekarang ini. Kalau dulu sejam dua jam paling lama sehari sudah bisa diatasi,” ujar pria tersebut.
Serangan-serangan itu menurutnya memang selayaknya menjadi pelecut kesadaran pentingnya keamanan digital. Salah satunya dengan adanya sumber daya manusia berkeahlian teknis.
Namun jumlah SDM dengan spesifikasi tersebut di lingkup Pemkot Kediri menurutnya masih cukup kurang. Sehingga yang bisa dilakukan adalah penguatan SDM yang ada.
Baca juga: Notifikasi Dampak Ransomware PDN Nihil, Sikap Pemerintah Dipertanyakan
“Kalau SDM kami jujur masih kurang. Makanya yang ada itu sering kami upgrade dengan ikut pelatihan-pelatihan,” pungkas Apip.
Sebelumnya, serangan siber PDN terjadi. Peretas mengirimkan malware dan mengenkripsi data di PDN, lalu meminta tebusan sebesar 8 juta dollar Amerika Serikat (AS).
Pemerintah pusat hingga saat ini masih terus berupaya memulihkan kondisi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.