Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Menyengat Luberan Tangki Pertamax di Terminal BBM Tuban Bikin Warga Sesak Napas

Kompas.com - 11/06/2024, 15:38 WIB
Hamim,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ribuan warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, merasa terganggu bau menyengat tangki Pertamax luber di Terminal BBM Tuban. 

Bau menyengat tersebut membuat warga mengalami sesak napas, mual dan muntah hingga ada yang harus dilarikan ke puskesmas. 

Seorang warga bernama Susi mengatakan, dirinya bersama anaknya terpaksa mengungsi karena tidak kuat menghirup bau menyengat yang ditimbulkan dari terminal BBM Tuban. 

Bau menyengat itu muncul dini hari saat dirinya sedang tertidur dan mendengar ada pengumuman di masjid terkait adanya bau BBM yang menyengat.

Baca juga: Pertamina Investigasi Penyebab Melubernya Tangki Pertamax di Terminal BBM Tuban

"Sekira pukul 03.30 WIB itu ada pengumuman warga diminta keluar rumah untuk mengungsi, karena baunya semakin lama semakin menyengat," kata Susi kepada Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Hal yang sama dikatakan Sumani, warga Dusun Plaosan, Desa Tasikharjo, yang mencium bau BBM yang dikira berasal dari sepeda motornya. 

Namun, saat memeriksa sepeda motornya ternyata tidak ditemukan adanya BBM yang menetes.

"Baunya itu nyelengit, bikin sesak dada dan semua warga merasakan, kalau yang sudah lanjut usia ada yang sesak napas dan pusing," kata Sumani, yang juga ketua RT di Desa Tasikharjo, Senin (10/6/2024).

Menurutnya, saat warga mencium bau BBM yang menyengat tersebut pihak pemerintah desa langsung mengumumkan melalui masjid. 

Baca juga: Bukan Kebocoran, Pertamina Sebut Warga Diungsikan karena Luberan Tangki Pertamax di Terminal BBM Tuban

Kepala desa meminta seluruh warga Desa Tasikharjo keluar rumah karena ada bau menyengat yang dikhawatirkan berbahaya bagi warga.

"Seketika itu, pak kades mengumumkan dari masjid, meminta warga keluar rumah, khawatir ada bahaya dari bau yang menyengat," ungkapnya.

Selanjutnya, warga diangkut menggunakan kendaraan roda empat menjauh dan mengungsi di tempat yang aman, jauh dari bau menyengat.

Semua warga mengungsi karena khawatir akan bahaya bau BBM yang bocor tersebut dan kebetulan ada beberapa warga yang sesak napas sudah dibawa ke puskesmas. 

Sebelumnya, sebanyak 1.200 warga Desa Tasikharjo terpaksa harus dievakuasi petugas BPBD Kabupaten Tuban, akibat menghirup udara bercampur uap BBM yang luber.

Bahkan, sejumlah warga ada yang harus dilarikan ke puskesmas terdekat lantaran mengalami sesak napas, mual dan muntah usai menghirup uap BBM yang melanda desanya.

Uap BBM yang lepas ke udara tersebut terjadi akibat tangki Pertamax di Terminal BBM Tuban luber pada Senin (10/6/2024) dini hari pukul 02.00 WIB.

Baca juga: Instalasi Pipa Terminal BBM Pertamina di Tuban Bocor, Warga Satu Desa Mengungsi

Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji menyampaikan, pihaknya sempat mengungsikan seluruh warga Desa Tasikharjo yang terdampak uap tangki luber di Terminal BBM Tuban. 

Namun, setelah situasi dan kondisi radius di pemukiman warga dinyatakan sudah aman dan normal, warga yang tadinya diungsikan sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.

"Dengan kembalinya warga ke rumahnya dan situasi juga sudah normal, maka penanganan darurat atas kejadian luberan tangki BBM kami nyatakan ditutup," kata Sudarmaji, kepada Kompas.com, di lokasi Terminal BBM Tuban, Senin (10/6/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Surabaya
Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Surabaya
Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Surabaya
Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Surabaya
Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Surabaya
Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Surabaya
Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Surabaya
Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Surabaya
Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Surabaya
Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Surabaya
Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Surabaya
Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Surabaya
Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Surabaya
9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

Surabaya
Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com