TUBAN, KOMPAS.com- Dua orang siswa Taman Kanak-kanak asal Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, berinisial MHF (7) dan SAP (7), tewas tenggelam saat berwisata di Wisata Air Jatiwangi Park, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Rabu (26/6/2024).
Kapolsek Merakurak, AKP Ciput Abidin mengatakan, peristiwa itu bermula saat keduanya bersama rombongan 39 orang dari sekolah Taman Kanak-kanak (TK) di Kragan berlibur ke Wisata Air Jatiwangi Park.
Setibanya di lokasi wisata sekitar pukul 08.00 WIB, dua bocah tersebut langsung menceburkan diri ke kolam renang dewasa sedalam 1,5 meter tanpa sepengetahuan orangtua dan pengelola wisata.
Baca juga: Warga Terdampak Tangki Luber di Terminal BBM Tuban Masih Trauma
Saat itu, orangtua dan siswa yang lainnya masih sarapan bersama dan dua anak tersebut sudah lebih dulu mandi di kolam renang tanpa menunggu orangtua dan teman-temannya.
"Seharusnya mereka mandi di kolam yang dangkal, tapi korban malah di kolam yang khusus dewasa,” kata Ciput kepada Kompas.com, Rabu (26/6/2024).
Baca juga: Bau Menyengat Luberan Tangki Pertamax di Terminal BBM Tuban Bikin Warga Sesak Napas
Menurut Ciput, diperkirakan dua bocah tersebut tidak tahu kolam renang tempatnya berenang adalah kolam renang khusus untuk orang dewasa.
Saat kejadian berlangsung, kolam renang yang digunakan dua korban berenang tersebut sedang proses pengisian air dan baru terisi sekitar 70 sentimeter.
"Dua anak itu mungkin mengira kolam renang itu dangkal, sehingga bermain di kolam itu. Tiba-tiba sekira pukul 08.30 Wib mereka mengapung," ungkapnya.
Pihak pengelola Wisata Air Jatiwangi Park yang melihat kejadian tersebut langsung mengevakuasi kedua korban dan membawanya ke puskesmas terdekat.
“Saat dicek dokter di puskesmas, dua anak itu keadaanya sudah meninggal dunia," terangnya.
Akibat kejadian tersebut, pihak kepolisian menutup sementara waktu operasional Wisata Air Jatiwangi Park untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
“Untuk sementara Jatiwangi kita kosongkan dulu, menunggu proses penyelidikan lebih lanjut dari polres," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang