Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Pencarian Korban Longsor Lumajang, Titik Dipersempit

Kompas.com - 10/06/2024, 11:52 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Pencarian korban longsor di area pertambangan pasir Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, memasuki hari terakhir, Senin (10/6/2024).

Petugas tengah mencari satu korban lagi bernama Junaidi, warga Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Junaidi tertimbun material tanah akibat longsornya tebing setinggi 100 meter bersama tiga orang lainnya yang telah ditemukan.

Baca juga: BPBD Ungkap Dugaan Pemicu Tanah Longsor di Area Tambang Pasir Lumajang

Korban yang sudah ditemukan yakni Kusnadi (40), Dwi Suprapto (35), dan Abdul Rochim (32). Ketiganya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, petugas gabungan dan relawan akan mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk bisa menemukan korban.

Sebanyak empat alat berat dan anjing pelacak sudah diterjunkan untuk membantu pencarian. Pencarian juga dilakukan dengan cara manual.

"Hari ini terakhir, semua sumber daya kita terjunkan semoga hari ini korban Junaidi bisa ketemu," kata Yudhi di Lumajang, Senin (10/6/2024).

Baca juga: Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Yudhi menambahkan, titik pencarian kini sudah dipersempit ke sisi utara yang berdekatan dengan tebing.

Menurut Yudhi, lokasi itu adalah posisi terakhir korban sebelum terjadi longsor.

"Titiknya kita persempit sesuai keterangan saksi, anjing pelacak juga kita fokuskan di sana untuk mengendus keberadaan korban," tambahnya.

Yudhi menjelaskan, cuaca di lokasi longsor yang kerap diguyur hujan, membuat proses pencarian beberapa hari sebelumnya sering dihentikan.

Sebab, lokasi tersebut berada di aliran lahar Gunung Semeru yang berisiko diterjang banjir lahar hujan.

Selain itu, kondisi tebing setinggi 100 meter yang sudah menggantung akibat longsor pertama, juga dikhawatirkan longsor kembali karena kerap diguyur hujan.

Apalagi, kontur tanah tebing tersebut merupakan tanah gembur yang mudah bergerak.

"Kendalanya cuaca, kemudian medan di sini cukup berbahaya jadi kita perlu berhati-hati," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Surabaya
Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Surabaya
Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Surabaya
Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Surabaya
Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Surabaya
Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Surabaya
Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Surabaya
Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Surabaya
Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Surabaya
Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Surabaya
Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Surabaya
Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Surabaya
Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Surabaya
9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

Surabaya
Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com