Pada Jumat (31/5/2024) pagi, korban merintih kesakitan di bagian kepala, dada, dan belakang punggung setelah bangun tidur.
Korban selanjutnya melapor ke ibunya, dan sekitar pukul 06.30 WIB dibawa periksa ke Rumah Sakit Hasta Brata Bhayangkara, Kota Batu.
"Jam 11.00 (WIB), kakak saya terasa lemas, dingin dan tidak lama sudah tidak ada (meninggal)," katanya.
Nenek korban, Tuti mengatakan, hasil CT Scan pada bagian kepala korban menunjukkan adanya pendarahan di otak. Keluarga korban sebenarnya tidak merasa keberatan apabila korban dioperasi.
Namun, takdir berkata lain, dan korban meninggal dunia.
"Kalau operasi tidak apa-apa, rencana operasinya jam 1 siang tadi, yang penting selamat, sempat mengeluarkan busa dari hidungnya," katanya.
Menurutnya, keseharian korban merupakan anak yang pendiam, dan jarang keluar rumah. Sedangkan, hobi korban suka mancing bersama ayahnya.
"Saya suka bilang ke anaknya (korban), main-main sana sama temannya," katanya.
Tuti juga mengatakan, pelaku A pernah memukul korban sewaktu semester awal saat awal masuk SMP. Padahal, antara korban dan pelaku tinggal berdekatan atau satu kampung.
"Anaknya memang nakal, teman-temannya tidak suka sama dia (pelaku)," katanya.
Baca juga: Siswi SD di Ambon Dirundung Kakak Kelas, Kepsek: Saya Pingsan Lihat Videonya
Sementara itu, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai merasa prihatin dengan adanya kejadian tersebut. Dia berharap, kejadian tersebut tidak akan terulang lagi.
"Jadi saya sudah mengingatkan, saya bersama dengan Kepala Dinas Pendidikan, agar mengingatkan lagi jam-jam di luar sekolah agar ada pemantauan yang dilakukan baik oleh sekolah maupun orang tua," katanya.
Dia juga berharap, para orangtua memiliki peran dalam menjaga dan juga mengawasi anak-anaknya di luar jam sekolah. Seperti mengantisipasi, agar tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang berdampak negatif.
"Karena saya mendengar tadi laporan bahwa kejadian ini di luar jam sekolah sebelum mereka pulang sekolah dan dengan alasan kerja kelompok yang tentunya kerja kelompok itu perlu diawasi yang dilakukan di mana tempatnya, di mana," katanya.
Sedangkan bagi para pelaku, Aries menyerahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Karena polisi saya sudah mendengar langkah-langkah pengamanan sementara bagi anak-anak yang ikut dalam perundungan tersebut," katanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang